Ikan lele Sepertinya sudah bukan ikan yang asing di telinga kita ya, Ikan lele memang terkenal sebagai salah satu hidangan yang disukai masyarakat indonesia. Ikan ini juga memiliki harga yang terjangkau dan merupakan salah satu ikan yang mudah ditemukan di pasaran.
Keunggulan-keunggulan yang dimiliki ikan lele membuat ikan ini dipilih cukup banyak orang untuk dibudidayakan. Jika kita tertarik dalam budidaya atau hobi makan ikan lele, ulasan kali ini akan membahas ciri-ciri juga karakteristik yang dimiliki ikan lele.
Ciri-Ciri Ikan Lele
Ikan lele ini memiliki ciri-ciri fisik tubuh yang licin, bentuknya memanjang, tidak memiliki sisik, sirip punggung dan sirip anus juga berbentuk memanjang. Sirip dan ekor lele terkadang menyatu hingga membuatnya tampak seperti sikat yang pendek.
Kepala ikan lele keras bertulang pada bagian atasnya. Lele juga memiliki sungut peraba atau disebut barbels yang berguna saat bergerak di air yang gelap, Lele juga memiliki mata kecil, mulut lebar yang terletak di ujung moncongnya, alat pernapasan yang memiliki modifikasi dari busur insang, dan pada sirip-sirip dadanya terdapat patil berupa duri-duri tajam.
Modifikasi “busur insang” pada tubuh lele membuatnya memiliki empat pasang sungut yang berfungsi sebagai alat pendeteksi untuk menemukan sumber makanan dalam gelap sekalipun serta dapat melindungi diri dari serangan atau keadaan bahaya. Sebab, lele merupakan ikan nokturnal yang aktif di malam hari.
Agar lebih jelas, mari kita lihat ciri-ciri ikan lele secara lengkap.
1. Tempat Hidup
Tempat hidup atau habitat dari ikan lele biasanya ada pada area air tawar (empang, rawa-rawa, sungai, tambak, sawah, dan daerah berlumpur).
2. Misai atau kumis
Ikan lele memiliki tampilan fisik yang khas, yaitu adanya kumis atau misai. Posisi kumis berada di area dekat mulut pada bagian depan bibir yang fungsinya sebagai alat peraba. Fungsi dari kumis tersebut juga untuk menemukan makanan di tempat yang gelap.
3. Kepala
Fakta unik pada lele yaitu memiliki kepala yang sangat keras dan kekerasannya mirip dengan batok kelapa. Makanya, jangan heran jika kita menyaksikan perut lele dibelah, tapi kepalanya tetap bisa bergerak dengan gesit. Oleh karena itu, salah satu cara untuk membuat lele diam dengan cepat adalah dengan memukul bagian kepala terlebih dahulu dengan keras.
4. Sirip
Ikan lele memiliki sirip di beberapa bagian tubuhnya. Dari yang teratas ada di punggung lele yang warnanya tidak jauh beda dengan badannya sehingga terlihat samar. Lalu, sirip yang kedua terdapat di bagian belakang yang fungsinya untuk memudahkan ikan lele berenang. Terakhir, untuk memudahkan ikan lele bergerak di dalam air, terdapat sirip di bagian ekor.
5. Patil
Patil yang sangat tajam merupakan salah satu ciri khas dari ikan lele, di mana lokasi patil pada ikan lele berada pada area sekitar sirip yang memiliki fungsi
untuk melindungi diri. Oleh karena itu, jika ingin mengambil atau sekadar memegang ikan lele, kita perlu untuk berhati-hati dan menggunakan teknik yang benar. Sebab, jika ikan lele merasa dirinya terancam ia akan menggunakan patilnya untuk melindungi diri.
6. Ikan Ovipar
Ikan lele masuk dalam klasifikasi ikan ovipar, sehingga ikan lele mampu bertelur dan menghasilkan bibit-bibit ikan lele dengan jumlah banyak. Dalam satu kali bertelur, ikan lele dapat menghasilkan puluhan bibit. Oleh karena itu, ikan lele menjadi salah salah satu jenis ikan yang menjanjikan jika dipilih untuk dibudidayakan.
Karakteristik Ikan Lele
Ikan lele menjadi salah satu ikan favorit untuk dibudidayakan oleh mereka yang sudah berpengalaman maupun para pemula. Ikan lele banyak dipilih karena mudah dalam pengerjaannya. Pada dasarnya ikan lele merupakan jenis ikan yang hidup di rawa-rawa, lumpur, juga perairan dengan kelembapan tinggi, sehingga mudah untuk dibudidayakan didalam air diam.
Mudahnya membudidayakan Ikan lele menjadikan ikan ini populer di masyarakat. Konsumen mudah mendapatkan ikan yang dibutuhkannya, penjual pun mudah dalam memasarkannya. Beberapa karakteristik ikan lele berikut ini perlu kita ketahui agar semakin paham mengapa ikan lele bisa begitu populer.
Perilaku Ikan Lele
Ikan lele merupakan hewan nokturnal yang lebih banyak melakukan aktivitas di malam hari dan sebaliknya pada siang hari mereka beristirahat. Perilaku ini membuat ikan lele pada waktu siang hari memilih tempat-tempat gelap dan tidak banyak bergerak. Oleh karena hal tersebut, biasanya pada pembudidaya ikan lele memilih untuk melakukan rekayasa dengan menciptakan lingkungan perairan yang lebih gelap menggunakan wadah gelap yang dapat meningkatkan kekeruhan air.
Tingkat kekeruhan air dapat berpengaruh karena adanya kandungan fitoplankton yang padat dan membuat ikan melakukan pemijahannya secara alami. Pemijahan merupakan proses pengeluaran sel telur dan sperma yang diikuti dengan perkawinan.
Makanan, Waktu Makan, dan Preferensi Pakan Ikan Lele
Ikan lele memiliki kebiasaan makan secara bottom feeder atau makan di dasar perairan. Hal ini membuat para peternak perlu menenggelamkan pakan agar mencapai dasar perairan. Namun, seiring berkembangnya zaman, berubah juga kebiasaan dalam proses pemberian makan ikan lele.
Jika ikan lele sudah lahir dari sebuah area perkembangbiakan, maka mereka akan menjadi lele berjenis omnivora atau pemakan apapun yang ada di lingkungan sekitar mereka.
Biasanya makanan yang diberikan kepada ikan lele mengandung protein yang tinggi seperti pelet berprotein tinggi 70% dan daging-dagingan. Namun, ikan lele yang sering diberikan daging-dagingan akan memiliki kecenderungan menjadi kanibal saat di lingkungan sekitar tidak adanya makanan.
Waktu Perkembangbiakkan Ikan Lele
Ikan lele memiliki kebiasaan melakukan pemijahan atau melepaskan telur dan sperma untuk pembuahan saat hujan tiba. Sebab, hujan akan memberikan feromon atau hal yang mampu merangsang, yaitu bau tanah. Akibat bau tanah tersebut ikan lele terangsang untuk melakukan aktivitas seksual. Saat hujan datang, akan terjadi perkawinan pada ikan lele yang sudah matang gonad.
Fungsi Ikan Lele
Salah satu fungsi dari ikan lele yang dapat berguna untuk manusia adalah sebagai bahan pangan. Banyak sekali jenis ikan lele yang bisa dikonsumsi, tapi satu hal yang harus diperhatikan yaitu dengan memastikan ikan lele tersebut dipelihara dengan baik atau berasal dari tempat yang bersih.
Selain itu ikan lele juga dapat membersihkan lingkungannya yang kotor. Para petani pun menggunakan ikan lele untuk membasmi hama di sawah mereka atau dapat dipelihara di tempat yang menjadi sarang bertumbuhnya jentik-jentik nyamuk. Ikan lele juga dapat dipelihara untuk bisnis, dengan membudidayakannya untuk dijual kembali kepada restoran atau untuk membuka tempat makan pecel lele.
Manfaat Ikan Lele
Selain mudah dibudidayakan, Ikan lele juga mengandung banyak gizi didalam tubuhnya. Kandungan gizi ikan lele bisa dikatakan cukup lengkap, bobot 100 gram dari ikan lele segar biasanya memiliki 240 kalori, 30% protein, 15% karbohidrat, juga 56% lemak. Dari banyaknya kandungan tersebut, maka satu ekor ikan lele segar mencapai 12% AKG dari 2000 kalori.
Ikan lele segar juga mengandung omega 3, vitamin B1, Vitamin B2, vitamin B12, 398 mg sodium, 326 mg kalium, dan 168 mg Fosfor di dalam tubuhnya. Dengan segala kandungan gizinya, ikan lele segar dapat memberikan manfaat dalam menjaga kesehatan saraf dan kardiovaskuler yang dapat mempercepat proses penyembuhan luka pada tubuh manusia.
Namun, pengelolaan ikan lele perlu dilakukan dengan benar karena biasanya tubuh lele mengandung banyak bakteri berbahaya seperti shigella, salmonella, dan escherichia.
Cara mengolah ikan lele dengan benar, yaitu dengan mencucinya sampai benar-benar bersih dan memasaknya hingga benar-benar matang agar bakteri-bakteri berbahaya dapat secara menyeluruh mati dan hilang dalam tubuh ikan lele yang siap santap tersebut.