Membuat Kandang Ternak Murai

Membuat Kandang Ternak Murai, Ini Hal Wajib Yang kita Perhatikan

Dalam dunia peternakan, kandang adalah hal wajib yang perlu disiapkan, begitupun dengan ternak murai. Namun, masalahnya tidak semua peternak tau cara membuat kandang yang benar, terkadang mereka juga menyepelekan hal – hal kecil yang sebenarnya sangat penting saat membuat kandang ternak murai.

Sebenarnya cara pembuatan kandang untuk burung murai ini tidaklah terlalu ribet, kita bisa membuatnya dengan konsep yang minimalis serta sederhana. Namun, tetap saja, ada bagian – bagian yang harus diperhatikan supaya dalam beternak nanti hasil kita bisa lebih memuaskan. Nah, apa saja hal – hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.

Tempat Yang Nyaman dan Aman

Kenyamanan dan keamanan kandang adalah aspek pertama yang harus dipenuhi dalam membuat kandang murai batu. Sebisa mungkin cari tempat yang sunyi atau terhindar dari keramaian seperti jalan raya, pasar dan pabrik karena keramaian bisa membuatnya menjadi stress.

Pastikan juga lahan kandang berada di tempat yang ventilasi udaranya cukup dan terdapat celah untuk cahaya matahari bisa masuk. Jika suhu di sekitar kandang dingin, maka jangan lupa untuk memberikan bohlam lampu sebesar 10 watt pada kandang. Hal tersebut bisa menghangatkan suhu kandang murai kita.

Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kandang yang hangat akan membantu proses reproduksi pada murai berjalan lebih lancar dan terjaga kualitasnya. Hal tersebut tentu kan sangat berpengaruh pada masa depan bisnis ternak murai yang sedang anda jalani. Maka dari itu, jangan sampai melupakan tips membuat kandang ternak murai yang pertama ini.

Tempat Yang Aman
Selain itu, mengingat modal yang digunakan untuk beternak murai juga tidaklah sedikit, maka kita juga harus mempertimbangkan soal aspek keamanan untuk menghindari pencurian hewan ternak dan pemangsa hewan buas lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka disarankan untuk tidak membuat kandang murai yang letaknya terlalu jauh dari rumah kita dan pastikan tidak ada celah untuk pencuri dan binatang buas masuk mendekati murai kita.

Jika kita masih pemula dan mempunyai modal yang masih sangat terbatas, maka membuat kandang di dalam rumah adalah solusinya.

Ukuran Kandang Murai
Untuk membuat kandang murai, apalagi jika akan digunakan untuk beternak, tentu tidak boleh asal – asalan. kita tidak bisa membuat kandang yang terlalu luas maupun terlalu sempit. Idealnya, jika kita ingin membuat kandang untuk beternak murai, maka kandang bersusun adalah jawabannya, karena kandang jenis ini mampu menyesuaikan dengan besar lahan yang kita miliki.

Ada 2 ukuran ideal yang bisa kita pilih yaitu
  1. 90cm (P) x 90cm (L) x 1 meter(T)
  2. 3m (P) x 3 m(L) x 4 m (T).
Kita bisa memilih salah satunya sesuai luas lahan yang kita miliki.

Bahan Baku
Untuk membuat kandang murai yang ideal, kita membutuhkan beberapa bahan baku yaitu kayu, bambu, tembok, genteng atau asbes dan kawat.

Gunakanlah bahan – bahan tersebut untuk membuat kandang murai, kandang tersebut harusnya menempel pada tembok. Jangan lupa juga untuk bagian atap kita memerlukan genteng atau asbes. Hindari penggunaan seng untuk kandang ternak murai, karena seng memiliki temperatur yang terlalu panas. Selain itu, seng juga kerap menimbulkan suara – suara yang membuat murai menjadi tidak nyaman

Kawat dan kayu bisa digunakan untuk dasar kandang dan dinding kandang yang menempel di batako. Pemula biasanya akan diributkan dalam urusan dinding tembok dan genteng. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan ruang kosong di dalam rumah kita.

Desain
Desain atau bentuk kandang juga perlu diperhatikan. kita tidak bisa asal dalam menentukan desain kandang karena juga akan berkaitan dengan segi fungsionalitasnya. Pada umumnya, kandang murai memiliki dua pintu yaitu untuk bagian atas dan bagian bawah. Untuk pintu bagian atas, didesain untuk mengganti pakan, sedangkan untuk pintu bagian bawah, didesain untuk mempermudah proses pembersihan kotoran.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin membuat kandang ternak murai.

Pemiliharaan ikan nila


Setelah semuanya siap, dari pembuatan kolam hingga ke penebaran benih, saatnya Anda melakukan perawatan dan pemeliharaan ikan nila hingga pada masa panen. Ada tiga hal penting yang perlu Anda ketahui dalam pemeliharaan ikan nila ini yaitu pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian hama penyakit.

Pengelolaan Air
Perhatikan air kolam, jika Anda ingin memiliki ikan nila yang berkualitas. Anda perlu memperhatikan kualitas air dari kandungan oksigen dan pH air. Anda juga bisa memperhatikan kadar NH3, CO2, dan H2s pada air kolam. Jika kadar oksigen dalam kolam mulai menurun, sebaiknya air Anda perderas saja sirkulasi air dengan memperbesar debit air. Jika air kolam ini mulai berbau busuk, kemungkinan air kolam mulai mengandung NH3 dan H2S dan segera lakukan penggantian air.

Untuk mengganti air, keluarkan air kotor sebesar 1/3 nya dari air kolam, kemudian ganti dengan air baru ke dalam kolam. Debit air kolam sebesar 100 m persegi yang normal itu sebesar 1 liter/detik.

Pemberian Pakan
Dalam budidaya ikan nila, pengelolaan pakan ikan nila sangatlah penting. Perlu diketahui bahwa biaya pakan ini merupakan biaya paling besar daripada biaya lainnya dalam budidaya ikan nila.

Anda bisa menggunakan pellet dengan kadar protein sebesar 20 sampai 30 persen pada ikan nila Anda. Umumnya, ikan nila ini membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuh setiap harinya. Anda bisa memberikan pakan pada ikan nila ini pada pagi dan sore hari. Selain itu, setiap dua minggu sekali ukur berat badan ikan nila dengan menggunakan sampel satu ekor ikan nila dan Anda bisa menyesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan ke ikan nila Anda.

Begini perhitungannya:
Jika dalam satu kolam terdapat 1500 ekor nila dengan ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15 gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram atau 6,75 kg per harinya.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa ikan nila ini termasuk ke dalam ikan yang tahan banting. Secara normal, sebenarnya penyakit ikan nila tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, apa salahnya Anda melakukan cek secara intesif dan missal dalam mewaspadai resiko penyakit pada ikan nila Anda.

Penyakit yang perlu diwaspadai pada ikan nila adalah penyakit yang menular karena infeksi seperti pada penularan melalui air contohnya.

Burung Perkutut

Tentang Burung Perkutut


Burung perkutut adalah jenis burung yang terkenal dengan suara kicauannya yang merdu. Berikut adalah beberapa informasi mengenai burung perkutut:
  • Nama ilmiah: Geopelia striata
  • Habitat: Burung perkutut biasanya ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
  • Deskripsi: Burung perkutut memiliki tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 20 cm. Bulu-bulunya umumnya berwarna coklat dengan bintik-bintik hitam di bagian perut dan dada. Burung ini juga memiliki sayap yang pendek dan bulu ekor yang panjang.
  • Suara: Burung perkutut dikenal karena suara kicauannya yang merdu dan nyaring. Suara mereka sering dianggap sebagai simbol keindahan dan kedamaian.
  • Makanan: Burung perkutut adalah burung pemakan biji-bijian. Mereka juga dapat memakan serangga kecil dan buah-buahan.
  • Perawatan: Jika Anda ingin memelihara burung perkutut, pastikan Anda memberikan kandang yang cukup luas dan nyaman. Berikan makanan yang seimbang dan pastikan mereka mendapatkan cukup air. Perhatikan juga kebersihan kandang dan kesehatan burung secara keseluruhan.

Habitat: Burung perkutut

Burung perkutut biasanya hidup di habitat-habitat berikut:
  • Hutan atau daerah dengan padang rumput terbuka: Burung perkutut sering ditemukan di hutan atau daerah yang memiliki padang rumput terbuka seperti ladang atau semak belukar.
  • Wilayah semi gurun: Mereka juga dapat ditemui di wilayah semi gurun yang memiliki vegetasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Dataran rendah hingga ketinggian 900 m: Burung perkutut dapat hidup di dataran rendah hingga ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
  • Tepian hutan, ladang, dan sawah: Mereka cenderung menghuni tepian hutan, ladang, dan sawah.

Burung perkutut memiliki preferensi habitat yang agak spesifik dibandingkan dengan spesies merpati lainnya. Mereka cenderung menghindari daerah perkotaan dan lebih memilih habitat alami mereka.

Makanan: Burung perkutut


Burung perkutut adalah burung pemakan biji-bijian. Mereka memiliki pola makan yang khas, di antaranya:
  1. Biji-bijian: Biji-bijian merupakan makanan utama burung perkutut. Mereka dapat memakan berbagai jenis biji-bijian seperti biji bunga matahari, jagung, dan biji-bijian lainnya.
  2. Serangga kecil: Selain biji-bijian, burung perkutut juga memakan serangga kecil seperti ulat, belalang, dan serangga lainnya. Serangga ini menjadi tambahan dalam pola makan mereka.
  3. Buah-buahan: Meskipun bukan makanan utama, burung perkutut juga dapat memakan buah-buahan yang lunak seperti pisang atau pepaya. Buah-buahan ini memberikan variasi dalam pola makan mereka.

Penting untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada burung perkutut adalah segar dan bersih. Juga, pastikan mereka memiliki akses yang cukup ke air bersih untuk minum.

Perawatan: burung perkutut


Berikut adalah beberapa tips perawatan untuk burung perkutut:
  1. Kandang yang sesuai: Pastikan kandang burung perkutut Anda cukup luas untuk memberikan mereka ruang yang cukup untuk bergerak. Kandang yang ideal memiliki ukuran minimal 60 cm x 60 cm x 60 cm. Juga, pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik dan mudah dibersihkan.
  2. Pemeliharaan kebersihan: Jaga kebersihan kandang secara rutin dengan membersihkan sisa makanan dan kotoran burung. Ganti alas kandang secara teratur untuk menjaga kebersihannya.
  3. Makanan yang seimbang: Berikan makanan yang seimbang dan berkualitas kepada burung perkutut Anda. Biji-bijian seperti biji bunga matahari, jagung, atau biji-bijian komersial khusus untuk burung perkutut dapat menjadi pilihan. Juga, berikan mereka serangga kecil sebagai tambahan dalam pola makan mereka.
  4. Air bersih: Pastikan selalu ada air bersih yang tersedia di dalam kandang. Ganti air setiap hari untuk menjaga kebersihannya.
  5. Kesehatan burung: Perhatikan tanda-tanda kesehatan burung perkutut Anda. Jika Anda melihat tanda-tanda sakit atau perilaku yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
  6. Interaksi dan stimulasi: Berikan waktu untuk berinteraksi dengan burung perkutut Anda. Meskipun mereka bukan burung yang suka dipegang, mereka tetap membutuhkan stimulasi mental seperti mainan atau benda-benda di dalam kandang untuk menghindari kebosanan.
  7. Perhatikan suhu: Pastikan suhu di sekitar kandang burung perkutut tetap stabil dan nyaman. Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari yang terlalu panas atau suhu yang terlalu dingin.

Selalu perhatikan kebutuhan dan kesejahteraan burung perkutut Anda.

Cara Ternak Ulat Jerman

Kini banyak orang yang mulai melakukan budidaya atau ternak ulat jerman ini, karena manfaat dan peminatnya cukup banyak. Bagi kita para calon peternak ulat jerman, ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui sebelum mulai ternak ulat jerman.

Karena sebelum memulai sebuah usaha kita harus lebih dalam mengenal seperti apa contoh proses ternak ulat jerman, Sehingga ke depannya kita tidak perlu lagi bertanya-tanya tentang proses ternak ulat jerman secara detail.

Kotak Kumbang Jerman

Sebelum memutuskan untuk ternak ulat jerman dan membeli bibit ulat jerman, yang harus dipersiapkan adalah kotak ternak ulat jerman. Kebutuhan kotak ternak ulat jerman terdapat dua macam, yaitu kotak untuk wadah / tempat kumbang jerman dan kotak untuk wadah / tempat ulat jermannya.

Adapun ukuran kotak untuk tempat kumbang jermannya memiliki selisih minimal 2 cm baik panjang maupun lebarnya dari kotak tempat ulat jerman. Artinya jika kotak untuk ulat jerman berukuran 40 x 60 cm, maka ukuran kotak untuk kumbang jerman adalah 38 x 58 cm. Hal ini dimaksudkan agar kotak kumbang dapat masuk kedalam kotak ulat jerman.
Sedangkan tinggi kotak adalah minimal 12 cm. Kotak kumbang yang berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan kumbang jerman sebanyak maksimal 500 ekor.

Dengan demikian kebutuhan kotak kumbang jerman disesuaikan dengan jumlah kumbang jerman yang akan diternak.

Kotak Ulat Jerman

Sedangkan kotak ulat jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yang terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya serta lakban. Kebutuhan kotak ulat jerman ini setiap kotak adalah 4 buah untuk setiap panen per 15 hari.

Jika dibuat panenan per 15 hari, maka selama produksi 3 bulan ( 90 hari ) dibutuhkan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, setelah kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah menggunakan kotak pertama karena kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual.

Jadi jika peternak akan beternak kumbang jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya adalah 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.

Selanjutnya Kebutuhan kandang / rak untuk masing-masing kotak ternak ulat jerman bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yang akan digunakan.

Pada rak kotak ini tinggi setiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yang lebih baik. Bahan rak bisa dibuat dari bambu ataupun kayu.

Rak Kotak Ulat Jerman dan Kumbang
Rak kotak harus diamankan dari semut dengan cara setiap tiang penyangga rak ternak ulat jerman diberikan wadah dibawahnya yang berisikan oli dengan harapan semut tidak naik kedalam kotak ternak ulat jerman maupun kumbang.

Binatang lain seperti tikus harus diwaspadai, sebaiknya gunakan jebakan tikus setiap saat pada tempat-tempat tertentu sehingga sampai tidak ada lagi tikus di lokasi ternak ulat jerman dan kumbang.

Kotak Ulat Jerman dan Kumbang

Kotak ternak ulat jerman dan kumbang sebaiknya diberikan penutup berupa kassa plastik dengan harapan cecak tidak masuk, karena cecak juga akan memakan kumbang maupun ulat jerman, dan bahkan cenderung akibat ulah si cecak kumbang banyak yang mati karena dibunuh oleh cecak.

Disamping itu, perlu juga disetiap kotak ternak ulat jerman maupun kumbang diberikan pelepah / debok pisang gajih disetiap sisi ( kiri dan kanan di dalam kotak ) yang memanjang dengan ukuran 5 s/d. 7 cm panjang 50 cm dalam rangka menjaga kelembaban dan penyerapan panas didalam kotak.

Makanan Ulat Jerman

Dalam ternak ulat jerman, makanan yang diberikan kepada kumbang jerman maupun ulat jerman yang utama adalah Polard gandum dan bisa juga ditambahkan BR 5 ( pakan ayam ) dengan campuran antara polard gandum dengan BR 5 berbanding 2 : 1.

Sedangkan sebagai media minumnya diberikan antara lain irisan waluh kuning, wortel, pepaya mentah, ketela pohon, manisah, semangka, melon dan beberapa buah2an yang banyak mengandung air.

Pemberian pakan pada kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat rak tertutup dan tidak menimbulkan gesekan dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.

Sedangkan minuman yang terbaik untuk kesehatan kumbang jerman adalah irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yang telah dipisahkan dari kumbang jerman maksimal 3 cm dari alas kotak dan minuman yang diberikan.

Tergantung bahan yang ada dengan irisan tipis dan setiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang bisa diberikan tambahan secukupnya.

Makanan dianggap telah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu adalah kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, karena lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan.

Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan cara mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja.

Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, karena ulat jerman akan merasakan bahwa tempat / kotak yang ditempati ulat adalah habibatnya.

Mengenai kotoran yang sudah tidak digunakan lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun karena pada dasarnya kotoran ulat jerman ini dapat dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga bisa dimanfaatkan untuk tanaman yang dimiliki.

Pemisahan Telur Ulat Jerman

Pemisahan telur kumbang jerman dari kumbang jerman dilakukan maksimal 15 hari produksi, untuk selanjutnya pemisahan telur yang sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana setiap kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak.

Pemisahan yang berikutnya ketika ulat jerman telah berusia 2 bulan setiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua kotak lagi.

Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya menggunakan alat penyaring / ayakan dengan ukuran yang disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya memiliki besar yang sama.

Pembesaran Ternak Ulat Jerman.

Jika memungkinkan sebaiknya lokasi bertelurnya Kumbang terpisah dengan lokasi pembesaran ulat Jermannya, hal ini sebagai antisipasi jika terdapat virus pada ulat jermannya tidak sampai mengganggu aktivitas kumbang jerman untuk bertelur.

Pada awal beternak sebaiknya lokasi, rak, kotak ternak ulat jerman, maupun kumbang harus steril dari berbagai kemungkinan virus, kuman dan semacamnya dengan cara menyemprot dengan bahan pembunuh kuman yang dianggap baik dan dilakukan sebulan sekali.

Sirkulasi Udara Ternak Ulat Jerman

Sirkulasi udara dalam ruangan tempat ternak ulat jerman cukup bebas, sehingga dapat memberikan temperatur yang jauh lebih normal.

Namun demikian perubahan cuaca yang ekstrem saat ini harus pula disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi, misalnya dengan menempatkan alat temperatur untuk mengetahui suhu udara di lokasi dan perlu pula disiapkan alat penggerak udara (kipas angin).

Cara Menjodohkan Burung Kacer Agar Cepat Jodoh

Kacer merupakan salah setu jenis burung kicau yang masih menjadi salah satu primadona di lomba burung kicau, sehingga tidak sedikit para kicau mania berinisiatif untuk menangkarkan alias diternak. Hal ini dibuktikan dengan fakta yang tersebar, sudah banyak dari kalangan kicaumania dari Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan dalam beternak burung kacer.

Meskipun demikian, tidak ada sesuatu apapun yang instan terlebih lagi dalam proses mengawinkan kacer jantan dan betina. Beberapa penangkar kacer, utamanya para kalangan pemula seringkali menemui kendala, utamanya dalam hal penjodohan calon induk jantan dan calon induk betina. Sebagian dari kalangan pemula seringkali terburu-buru memasukkan kedua calon induk tersebut ke dalam kandang ternak, sehingga terjadi perkelahian antara kacer jantan dan betina.

Menghadapi fenomena yang di atas, perlulah kiranya bagi kita untuk mengetahui tips khusus mengenai bagaimana cara menjodohkan sepasang burung kacer bagi kalangan pemula. Hal ini sangat penting mengingat banyak orang yang menganggap remeh tentang perjodohan burung. Nah, untuk dapat segera mengatasi kebingungan kita, simak tips-tips dibawah ini.

Cara Menjodohkan Burung Kacer Agar Cepat Jodoh
Cara pertama yang bisa kita lakukan untuk bisa menjodohkan burung kacer adalah dengan menyiapkan indukan kacer terlebih dahulu dan pisahkan kedua calon indukan terlebih dahulu dan jangan langsung mencampurkan dalam satu kandang. setelah itu, barulah kita bisa melakukan proses perjodohan supaya masing-masing dari burung dapat menerima pasangannya. berikut beberapa ciri calon indukan burung kacer yang siap di tangkarkan :

Ciri-ciri Kacer Jantan yang Siap di Tangkarkan
  • Pilih indukan kacer jantan yang sudah gacor.
  • Pilih Kacer Jantan yang kakinya sudah mulai medang / muncul sisiknya itu menandakan jika kacer sudah cukup umur
  • pilih kacer yang memiliki bulu mulus dan tidak ada cacatnya.

Ciri-ciri Kacer Betina yang Siap di Tangkarkan
  • Pilih Kacer betina yang sudah cukup umur hal ini bisa dilihat dari kaki yang dimilikinya kacer yang sudah cukup umur pada umumnya memiliki sisik / medang.
  • Pilih Kacer betina yang sering mengeluarkan kicauannya / seolah olah sedang memangil kacer jantan.
  • Pilih kacer betina yang memiliki bulu mulus dan tidak cacat
  • Kacer betina yang sudah terlihat mulai terangsang birahi biasanya akan selalu merasa gelisah jika mendengar kicauan kacer jantan dari kejauhan. Kemudian, ia pun akan membalas kicauan kacer jantan dengan mengeluarkan suara panggilan sehingga kemudian akan terdengar suara yang keduanya saling bersahutan.

Persiapkan Kandang untuk Ternak Kacer
Dalam beternak burung kacer, kandang yang kita gunakan sebenarnya tidak harus yang bersifat permanent. Tidak juga harus yang berukuran besar. kita bisa menggunakan kandang yang terbuat dari kawat kassa dengan cara memasukkan kotak sarang berbentuk persegi dengan dilengkapi pintu masuk yang cukup lebar.

Proses menjodohan burung kacer agar cepat bertelur
Sebelum kita menjodohkan sepasang burung kacer, kita harus mengetahui terlebih dulu tips serta kondisi dari burung kacer itu sendiri sehingga kita bisa sukses dalam menjodohkannya. Pertama-tama, masukkan terlebih dahulu burung betina yang sudah cukup umur ke dalam kandang ternak. Simpan kacer jantan di tempat terpisah dengan kacer betina dengan jarak yang cukup berjauhan. Pastikan bahwa keduanya berada dalam posisi yang tidak saling melihat antara satu dengan yang lain, melainkan hanya bisa saling mendengar. Biarkan prosesi ini selama beberapa hari.

Kemudian di hari berikutnya, gantunglah sangkar yang berisi kacer jantan berdekatan dengan kandang kacer yang dimiliki oleh betina. Tempelkan mereka selama beberapa hari sampai muncul tanda-tanda kacer betina memunguti bahan sarang dan mulai merapikan sarangnya.

Selanjutnya, masukkanlah kacer ke dalam kandang ternak yang sudah dihuni oleh kacer betina. Usahakan pemindahan ini dilakukan pada sore hari menjelang magrib. Hal tersebut dikarenakan keduanya dalam kondisi siap untuk beristirahat.

Amati secara terus perkembangannya selama beberapa hari ke depan. Jika keduanya berjodoh dan sama-sama berada dalam birahi, maka keduanya akan kawin. Dengan demikian, proses selanjutnya akan berjalan lebih mudah. Namun, yang perlu kita garis bawahi adalah tidak selamanya kedua burung tersebut bisa akur. Terkadang, salah satu burung terlalu agresif dan menyerang calon pasangannya. Hal tersebut sebenarnya terjadi berdasarkan beberapa faktor.

Perlu kita ingat bahwa bagian penting dari proses perjodohan adalah dengan rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi mereka dalam kandang penangkaran. Dengan demikian, jika terjadi sesuatu, maka kita akan segera dapat mengatasinya dengan baik. Setelah mulai berjodoh, maka tahapan yang selanjutnya adalah berkembang biak.

Itulah cara sederhana yang dapat kita lakukan untuk menjodohkan burung kacer agar cepat jodoh dan menjodohkan burung kacer agar cepat bertelur baik untuk pemula.

Membuat Kandang Ternak Murai

Membuat Kandang Ternak Murai, Ini Hal Wajib Yang kita Perhatikan

Dalam dunia peternakan, kandang adalah hal wajib yang perlu disiapkan, begitupun dengan ternak murai. Namun, masalahnya tidak semua peternak tau cara membuat kandang yang benar, terkadang mereka juga menyepelekan hal – hal kecil yang sebenarnya sangat penting saat membuat kandang ternak murai.

Sebenarnya cara pembuatan kandang untuk burung murai ini tidaklah terlalu ribet, kita bisa membuatnya dengan konsep yang minimalis serta sederhana. Namun, tetap saja, ada bagian – bagian yang harus diperhatikan supaya dalam beternak nanti hasil kita bisa lebih memuaskan. Nah, apa saja hal – hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.

Tempat Yang Nyaman dan Aman

Kenyamanan dan keamanan kandang adalah aspek pertama yang harus dipenuhi dalam membuat kandang murai batu. Sebisa mungkin cari tempat yang sunyi atau terhindar dari keramaian seperti jalan raya, pasar dan pabrik karena keramaian bisa membuatnya menjadi stress.

Pastikan juga lahan kandang berada di tempat yang ventilasi udaranya cukup dan terdapat celah untuk cahaya matahari bisa masuk. Jika suhu di sekitar kandang dingin, maka jangan lupa untuk memberikan bohlam lampu sebesar 10 watt pada kandang. Hal tersebut bisa menghangatkan suhu kandang murai kita.

Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kandang yang hangat akan membantu proses reproduksi pada murai berjalan lebih lancar dan terjaga kualitasnya. Hal tersebut tentu kan sangat berpengaruh pada masa depan bisnis ternak murai yang sedang anda jalani. Maka dari itu, jangan sampai melupakan tips membuat kandang ternak murai yang pertama ini.

Tempat Yang Aman
Selain itu, mengingat modal yang digunakan untuk beternak murai juga tidaklah sedikit, maka kita juga harus mempertimbangkan soal aspek keamanan untuk menghindari pencurian hewan ternak dan pemangsa hewan buas lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka disarankan untuk tidak membuat kandang murai yang letaknya terlalu jauh dari rumah kita dan pastikan tidak ada celah untuk pencuri dan binatang buas masuk mendekati murai kita.

Jika kita masih pemula dan mempunyai modal yang masih sangat terbatas, maka membuat kandang di dalam rumah adalah solusinya.

Ukuran Kandang Murai
Untuk membuat kandang murai, apalagi jika akan digunakan untuk beternak, tentu tidak boleh asal – asalan. kita tidak bisa membuat kandang yang terlalu luas maupun terlalu sempit. Idealnya, jika kita ingin membuat kandang untuk beternak murai, maka kandang bersusun adalah jawabannya, karena kandang jenis ini mampu menyesuaikan dengan besar lahan yang kita miliki.

Ada 2 ukuran ideal yang bisa kita pilih yaitu
  1. 90cm (P) x 90cm (L) x 1 meter(T)
  2. 3m (P) x 3 m(L) x 4 m (T).
Kita bisa memilih salah satunya sesuai luas lahan yang kita miliki.

Bahan Baku
Untuk membuat kandang murai yang ideal, kita membutuhkan beberapa bahan baku yaitu kayu, bambu, tembok, genteng atau asbes dan kawat.

Gunakanlah bahan – bahan tersebut untuk membuat kandang murai, kandang tersebut harusnya menempel pada tembok. Jangan lupa juga untuk bagian atap kita memerlukan genteng atau asbes. Hindari penggunaan seng untuk kandang ternak murai, karena seng memiliki temperatur yang terlalu panas. Selain itu, seng juga kerap menimbulkan suara – suara yang membuat murai menjadi tidak nyaman

Kawat dan kayu bisa digunakan untuk dasar kandang dan dinding kandang yang menempel di batako. Pemula biasanya akan diributkan dalam urusan dinding tembok dan genteng. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan ruang kosong di dalam rumah kita.

Desain
Desain atau bentuk kandang juga perlu diperhatikan. kita tidak bisa asal dalam menentukan desain kandang karena juga akan berkaitan dengan segi fungsionalitasnya. Pada umumnya, kandang murai memiliki dua pintu yaitu untuk bagian atas dan bagian bawah. Untuk pintu bagian atas, didesain untuk mengganti pakan, sedangkan untuk pintu bagian bawah, didesain untuk mempermudah proses pembersihan kotoran.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin membuat kandang ternak murai.

6 Tips Dalam Berternak Murai

Tips Utama Dalam Budi-daya Murai Batu

Ada beberapa hal yang mesti digarisbawahi dalam soal cara ternak murai. Salah-salah bukan untung yang didapatkan, tapi malah buntung.

1. Kandang
Cara ternak burung murai yang baik memperhatikan lokasi kandangnya. Kandang itu harus dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Biasanya kandang dibangun di pekarangan rumah dan dilengkapi dengan susuh atau ranting-ranting kering sebagai tempat bertelur dan mengeram serta tempat buat bertengger.

Kelembapan juga harus dijaga. Kandang tidak boleh terlalu lembap, tapi juga jangan sampai kelewat kering. Yang tak kalah penting adalah lokasi kandang harus jauh dari keramaian agar murai tidak stres. Selain itu, ukurannya harus disesuaikan dengan jumlah burung yang ada di dalamnya.

Bila kandang terlalu kecil, murai akan susah bergerak sehingga bisa mempengaruhi siklus bertelurnya dan bahkan bisa membuat burung itu mati. Sedangkan jika kebesaran, murai bisa cepat lelah dan sakit karena terlalu sering terbang ke sana-kemari.

2. Jaga kebersihan
Lingkungan yang kotor, terutama di dalam kandang, bisa membuat murai terkena penyakit. Selain itu, murai bisa mengalami stres dan akhirnya mati. Untuk menjaga kebersihan, lakukan beberapa tips ini:
  • Tempat pakan dan minum harus dibersihkan tiap hari minimal sekali.
  • Pakan dan minum harus disediakan yang baru setiap pagi. Sisa kemarin dibuang.
  • Tempat penampungan kotoran di sangkar harus dibersihkan tiap hari.
  • Gunakan disinfektan dan obat antikuman untuk membersihkan kandang dan sangkar.
  • Cuci seluruh sangkar dan kandang minimal empat hari sekali.

3. Pakan
Tak apa keluar biaya lebih banyak untuk pakan premium. Terlebih buat bisnis ternak murai. Sebab, pakan menentukan kualitas anakan. Di habitat aslinya, murai banyak memakan serangga. Maka selain pur dan kroto, sesekali berikan ulat atau serangga lain sebagai asupan tambahan.

4. Bisa poligami, tapi…
Cara ternak murai juga bisa menggunakan metode poligami. Satu kandang bisa diisi satu ekor jantan dan tujuh betina. Tapi disarankan poligami hanya dengan tiga betina untuk meminimalkan kegagalan. Betina yang akan dipoligami harus disatukan sejak anakan untuk menghindari perkelahian memperebutkan satu jantan. Yang juga penting, indukan jantan yang diternakkan dengan poligami haruslah yang punya riwayat subur dan lebih tua daripada betina.

5. Pakan anakan
Murai biasa merawat sendiri anaknya seperti di habitat asli. Cara ini bisa ditempuh. Tapi bisa juga memisahkan anak setelah berumur kira-kira 14 hari agar bisa mendapat perawatan lebih intensif, terutama soal pakan.

6. Murai perlu mandi
Kebersihan tubuh murai penting agar terbebas dari kuman penyakit. Karena itu, murai harus dimandikan setidaknya sehari sekali. Sediakan wadah berisi air untuk mandi sendiri. Bisa juga menggunakan spray dengan menaruh murai di sangkar terlebih dahulu. Setelah mandi, jemur selama kira-kira 20-30 menit. Maka waktu terbaik untuk memandikan murai adalah pukul 07.00-09.00.

Bisnis ternak burung murai terbilang amat menjanjikan. Namun sebelumnya harus ada kecintaan terhadap satwa ini sehingga bisa total dalam melakukan budi daya.

Modal pun bisa dikatakan sangat minimal. Namun, untuk hasil yang lebih menggiurkan, diperlukan modal lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak indukan berkualitas.

Seperti diketahui, induk murai yang gacor alias bersuara merdu akan menghasilkan anakan yang tokcer pula. Tapi harganya tentu lebih mahal, apalagi jika pernah menjuarai kontes kicau.

Ternak Murai Batu Poligami untuk Pemula

9 Cara Praktis Ternak Murai Batu Poligami untuk Pemula

Ternak Murai Batu Poligami untuk Pemula
Memelihara burung kini telah menjadi hobby untuk sebagian masyarakat Indonesia. Akan tetapi jarang sekali orang yang memanfaatkan hobby nya tersebut menjadi ladang uang. Bagi kita pecinta burung kicau, kita pasti tau tentang burung murai batu.

Selain cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan, burung murai batu ini dapat dijadikan sebagai lahan bisnis yang sangat menjanjikan. Karena burung murai batu mempunyai suara kicau yang merdu, bermelodi, dan bervariasi.

Murai batu yang berprestasi dan sering memenangkan perlombaan dapat dihargai hingga ratusan juta rupiah. Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa orang-orang ingin beternak murai batu.

1. Menentukan Lokasi Kandang Murai Batu

Pertama, yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi kandang murai batu. Kandang memiliki fungsi untuk memudahkan peternak murai batu dalam pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran, dan perkawinan.

Penempatan kandang penangkaran murai batu sangat berkaitan erat dengan keberhasilan penangkaran. Kandang yang salah akan menyebabkan murai batu tidak mau bertelur.

Umumnya lokasi penangkaran murai batu berada diluar rumah, seperti di samping rumah ataupun perkarangan rumah. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah tempat yang dijadikan kandang suasananya cukup tenang dan jarang ada gangguan yang berarti.

2. Menetukan Ukuran Kandang Murai Batu

Ukuran kandang murai batu perlu diperhatikan karena akan berdampak pada kesehatan dan produktivitas murai batu tersebut. Ukuran kandang yang terlalu besar dapat menyebabkan murai batu terlalu banyak terbang sehingga energinya banyak dipakai untuk bergerak daripada untuk berproduksi.

Sedangkan jika kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu stress sehingga dapat menggangu reporoduksi murai batu.

Kandang ukuran kecil : 60 cm x 60 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran sedang : 100 cm x 200 cm x 200 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran besar : 200 cm x 200 cm x 300 cm (panjang x lebar x tinggi)

3. Peralatan Pendukung Kandang Murai Batu

Perlengkapan kandang murai batu mempunyai peran untuk mendukung pemeliharaan burung di penangkaran. Kandang penangkaran murai batu harus dilengkapi sarang pendukung lainnya, seperti tenggeran, bahan sarang, dan sarang murai batu.

Perlengkapan kandang lainnya yang harus dipersiapkan adalah tempat pakan dan tempat minum murai batu.

Untuk tempat bersarang, peternak murai batu dapat menggunakan barang bekas seperti baskom plastik yang kecil, kuali bekas, anyaman bambu, dan tempat nasi. Sebaiknya gunakanlah anyaman bambu, karena dapat memberikan rasa sejuk sehingga membuat murai batu nyaman bertelur dan mengeram.

Untuk tenggeran, letakkan di dalam kandang dengan posisi yang tepat sehingga tidak mengganggu keleluasaan murai batu untuk beraktivitas. Perlu diperhatikan, tenggeran yang digunakan untuk perkawinan sebaiknya tidak sembarangan.

Jenis, ukuran, dan penempatannya harus diperhitungkan. Lebih baik menggunakan tenggeran dengan bahan kayu yang berdiameter 0,15 – 0,2 cm.

Untuk tempat pakan dan tempat air minum, sebaiknya kebersihannya selalu dijaga dan tidak tercemar bahan kimia sebelum digunakan. Letak posisi tempat makan atau tempat minum sebisa mungkin mudah dilihat oleh murai batu dan saling berdekatan. Lebih baik lagi jika ditambah wadah untuk tempat mandi burung murai batu.

4. Cara Menjaga Kebersihan Kandang Murai Batu

Menjaga kebersihan kandang murai batu merupakan faktor terpenting untuk keberhasilan dalam membudidayakan murai batu. Dengan tingkat kebersihan yang terjaga, munculnya bibit penyakit dan hama tentu bisa diminimalisir.

Serta burung murai batu akan merasa lebih nyaman sehingga terhindar dari serangan stress yang merupakan pemicu munculnya berbagai penyakit pada murai batu.

Tips perawatan kandang murai batu :

Membersihkan tempat pakan dan minum setiap hari.
Setiap pagi, pakan dan air minum harus selalu diganti dengan yang baru. Sisa air minum atau pakan yang belum habis harus dibuang.
Setiap hari, tempat penampungan kotoran burung murai batu harus dibersihkan dan kotorannya dibuang ke tempat khusus.
Setiap satu minggu sekali, paling tidak sangkar dibersihkan secara keseluruhan.
Setelah kotoran dibuang, sangkar bisa dicuci lalu disterilkan dengan disinfektan dan obat antikuman, serta dikeringkan dibawah sinar matahari.
Tempat tenggeran burung murai batu juga harus dibersihkan minimal empat hari sekali.

5. Cara Pemberian Pakan Murai Batu

Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam beternak murai batu. Murai batu membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menunjang aktivitas dan produktivitasnya.

Agar nutrisi terpenuhi, murai batu perlu diberikan pakan yang segar dan bervariasi. Pemberian vitamin untuk murai batu juga perlu. Pakan burung murai batu bisa berupa pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran antara pakan buatan dan pakan alami.

Pemberian pakan ekstra juga diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh burung murai batu. Biasanya pakan ekstra yang diberikan berupa jangkrik, cacing, ulat hongkong, orong-orong ataupun belalang.

Dalam satu hari rata-rata burung akan membutuhkan air minum sebanyak 4 – 5 kali jumlah pakannya. Air sangat dibutuhkan oleh burung murai batu ini untuk proses metabolisme tubuh, termasuk mengatur suhu tubuh, mempertahankan keseimbangan volume dalam darah, dan melancarkan dalam proses pencernaan.

Selain itu, air minum yang diberikan sebaiknya air yang udah matang supaya lebih steril dan meminimalisir parasit yang bisa mengganggu kesehatan burung murai batu.

Pakan Alami Murai Batu
Murai batu termasuk jenis burung karnivora atau pemakan daging. Di habitat aslinya, pakan burung murai batu adalah jenis-jenis serangga seperti semut rangrang dan ulat.

Kroto Pakan yang Disukai Murai Batu
Meski sedikit mahal di pasaran, koroto tetap menjadi pilihan yang terbaik untuk pakan burung. Disamping gizinya yang sangat tinggi, telur semut rangrang ini memang menjadi makanan favorite bagi penggemar burung berkicau khususnya untuk burung murai batu.

Voer Khusus Burung
Voer khusus burung biasa di pakai sebagai pakan untuk burung kicau. Ada banyak macam jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran ini. Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis dan harganya juga murah.

6. Cara Perkembangbiakan Murai Batu Secara Poligami

Perkembangbiakan murai batu secara berpoligami bertujuan untuk menghemat indukan jantan. Yang lebih hebatnya lagi, dalam satu kandang dapat diisi 1 ekor pejantan dan 7 ekor betina.

Beberapa pertimbangan dalam menerapkan perkembangbiakan secara poligami :

Dapat menghemat indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar berkualitas.
Dapat meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.
Dapat menghemat biaya kandang yang digunakan.
Memudahkan perawatan dan pengontrolan.
Persyaratan Sebelum Melakukan Perkembangbiakan Secara Poligami :

Memasukkan calon induk betina kedalam kandang. Betina yang dimasukkan harus berumur kurang lebih 1 tahun atau sudah siap dikawinkan. Kemudian masukan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Setelah itu masukan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang betina. Ini bertujuan mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2 ekor betina tersebut. Jadi harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1 minggu.

Tunggu sampai burung betina birahi. Biasanya burung betina akan bersiul-siul dan mendekati sangkar jantan. Ketika burung jantan dan betina sudah saling berdekatan, maka ini lah saat yang tepat untuk melepas murai batu jantan dari sangkarnya.

7. Cara Merawat Anakkan Murai Batu

Anak burung murai batu yang berusia 7 – 14 hari bisa deberi pakan dengan campuran voer dan krota yang sudah diencerkan. Pemberian pakan bisa dilakukan 1 jam sekali.

Setelah berusia 15 hari, biasanya mereka sudah bisa makan kroto sendiri. Akan tetapi tetap selalu diperhatikan agar anakkan burung murai batu dapat tumbuh sehat.

8. Cara Memandikan Murai Batu

Murai batu juga harus sering dimandikan agar kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu dapat terjaga. Selain itu, memandikan murai batu juga mempercepat proses pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.

Beberapa Cara Memandikan Murai Batu :

Memasukan tempat mandi ke dalam sangkarnya atau dengan cara memindahkan burung ke sangkar lain yang berukuran lebih besar dan didalamnya sudah disediakan semacam bak mandi. Ukuran bak mandi yang ideal untuk murai batu adalah panjang 17 cm, lebar 10 cm, dan kedalaman 6 cm.
Menyemprotkan air dengan memakai sprayer yang semprotannya bisa diatur. Cara penyemprotan tidak boleh langsung mengenai tubuh burung karena bisa merusak bulu murai batu. Jadi sebaiknya menyemprotkan air ke atas bagian sangkar, sehingga air sedikit demi sedikit membasahi tubuh murai batu.
Waktu yang paling ideal untuk memandikan burung adalah di pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00. Karena pada waktu ini sangat baik untuk kesehatan burung. Burung murai batu juga dapat mengerikan tubuhnya dengan sempurna karena sinar matahari.

9. Cara Menjemur Murai Batu

Waktu untuk menjemur murai batu adalah antara pukul 07.00 – 10.00 pagi ketika sinar matahari belum begitu panas dan menyengat. Untuk durasi penjemuran biasanya antara 20 menit – 60 menit.

Namun bisa juga lebih lama daripada itu. Sebenernya tergantung pada kondisi cuaca, kondisi burung, dan tujuan yang ingin dicapai. Penjemuran juga tidak boleh terlalu lama dalam suhu yang terlalu panas. Karena penjemuran yang terlalu panas dan terlalu lama dapat mengakibatkan burung murai batu mati.

Murai batu memiliki jenis-jenis yang berbeda, ada murai batu Aceh, murai batu Medan, murai batu Kalimantan, dan murai batu Lampung. Maka kita harus tentukan sendiri mau memulai ternak murai batu jenis apa.

Itulah pembahasan singkat mengenai cara beternak murai batu dengan cara poligami beserta cara merawatnya dan cara menjodohkannya. Sangat cocok bagi kita yang masih pemula. Semoga bermanfaat.

Jangkrik untuk Ternak Murai Batu

Porsi Jangkrik untuk Ternak Murai Batu agar Cepat Bertelur

Dalam budidayanya, porsi jangkrik untuk ternak Murai Batu yang sesuai adalah salah satu faktor penentu keberhasilan yang tidak boleh peternak sepelekan. Apalagi jika ingin Murai Batu lekas bertelur dan beranak-pinak, maka setelan pakan ternak murai yang tepat sifatnya jadi lebih penting lagi untuk diperhatikan betul-betul.

Pasalnya, salah perhitungan sedikit saja, yang dipertaruhkan adalah kesehatannya. Oleh karena itu, untuk memudahkan para peternak Murai Batu pemula yang baru saja berkecimpung di bidang ini, kami telah menyusun panduan terlengkap soal pemberian pakan Murai Batu.

Jangkrik: Jenis Pakan Burung Murai Batu agar Cepat Bertelur

Kini, banyak penghobi yang berbondong-bondong memulai budidaya Murai Batunya sendiri. Yang mulanya sekadar tertarik untuk memelihara Murai Batu kicauan sekarang banting setir jadi peternak Murai Batu.

Prospek bisnis yang sangat menguntungkan ini didorong oleh banyaknya penggemar Murai Batu di Indonesia, yang kepopulerannya sudah melejit sejak bertahun-tahun lalu. Alhasil, tidak mengherankan jika peternak Murai Batu bermunculan setiap harinya.

Dari berbagai macam faktor penentu kesuksesan peluang usaha yang satu ini, rasa-rasanya, pemberian pakan yang sesuai jadi kuncinya. Pasalnya, setiap jenis burung memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda.

Murai Batu sendiri, contohnya, apabila diberi pakan yang tidak sesuai dengan apa yang biasanya ia peroleh di habitat aslinya, maka akan gampang mabung. Dan jika sudah memasuki kondisi itu, maka akan semakin lama waktu yang diperlukan hingga burung bertelur. Oleh karena itu, kita mesti cermat dalam memilih pakan.

Di alam liar, pola pakan (diet) alami Murai Batu umumnya terdiri dari serangga dan ulat. Jadi, ketika beternak Murai Batu, usahakan untuk memberi pakan dari dua kategori tersebut.

Contoh ragam pakan Murai Batu antara lain ulat Hongkong, kroto, dan jangkrik, yang mana merupakan pakan paling efektif untuk membuat Murai Batu cepat bertelur.

Ini karena jangkrik mengandung protein dalam jumlah tinggi. Sementara itu, protein adalah jenis nutrisi yang berpengaruh langsung terhadap produktivitas ternak. Namun, dalam pemberian jangkrik pun kita sebaiknya berhati-hati. Terlalu banyak atau terlalu sedikit jumlahnya bisa berakibat buruk bagi kesehatan burung.

Berapa Persisnya Porsi Jangkrik untuk Ternak Murai Batu?


Sebenarnya, hal ini kembali lagi pada umur burung. Misalnya, porsi jangkrik untuk Murai Batu muda tentunya tidak sama dengan porsi jangkrik untuk Murai Batu dewasa. Untuk Murai Batu muda, berikan lima ekor jangkrik masing-masing di pagi dan sore hari.

Sementara itu, Murai Batu dewasa biasanya bisa menghabiskan antara 10 sampai 30 ekor jangkrik per hari. Tapi kita perlu memperhatikan baik-baik, apakah Murai Batu merasa cocok dengan porsi pakannya. Caranya yaitu dengan menyuapi burung satu-persatu.

Apabila di suapan ke sekian Murai Batu terkesan tidak berselera, maka itulah setelan jangkrik harian untuk Murai Batu yang paling pas untuk burung tersebut. Dan, seperti yang telah kami singgung sebelumnya, usahakan untuk tidak berlebihan ataupun terlalu sedikit dalam memberikan jangkrik.

Efek kelebihan jangkrik pada Murai Batu yang paling kentara yakni adanya peningkatan birahi pada burung. Ini karena kelebihan protein dapat menyebabkan tubuh burung mudah panas. Alhasil, tingkahnya menjadi sangat agresif, bahkan sampai-sampai burung mematuki kayu sangkar.

Sebaliknya, ciri murai kurang jangkrik yaitu burung menjadi mabung. Akibatnya, burung menjadi lesu atau kurang bersemangat, dan frekuensi kicauannya pun menurun. Di samping itu, Murai Batu yang mabung juga akan mengalami kerontokan bulu parah.

Tentunya, keduanya sama-sama mempengaruhi produktivitas burung dalam bertelur.

Pentingnya Memperhatikan Porsi Pakan Murai Batu

Nah, jelas sudah pentingnya memperhatikan porsi pakan burung terutama untuk mengontrol produktivitasnya dalam bertelur. Pemberian pakan dalam jumlah yang salah bisa berakibat fatal. Salah-salah, bukan cuma si burung bakal jarang bertelur, tetapi kesehatannya juga akan terpengaruh.

Selain itu, variasi pun penting. Berikan ulat Hongkong tiap 3 atau 4 hari sekali untuk menghindari Murai Batu stres karena bosan.

Akhir kata, semoga penjelasan di atas mengenai porsi jangkrik untuk ternak Murai Batu bermanfaat bagi perkembangan bisnis para Kicau Mania sekalian.