Membuat Kandang Ternak Murai

Membuat Kandang Ternak Murai, Ini Hal Wajib Yang kita Perhatikan

Dalam dunia peternakan, kandang adalah hal wajib yang perlu disiapkan, begitupun dengan ternak murai. Namun, masalahnya tidak semua peternak tau cara membuat kandang yang benar, terkadang mereka juga menyepelekan hal – hal kecil yang sebenarnya sangat penting saat membuat kandang ternak murai.

Sebenarnya cara pembuatan kandang untuk burung murai ini tidaklah terlalu ribet, kita bisa membuatnya dengan konsep yang minimalis serta sederhana. Namun, tetap saja, ada bagian – bagian yang harus diperhatikan supaya dalam beternak nanti hasil kita bisa lebih memuaskan. Nah, apa saja hal – hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.

Tempat Yang Nyaman dan Aman

Kenyamanan dan keamanan kandang adalah aspek pertama yang harus dipenuhi dalam membuat kandang murai batu. Sebisa mungkin cari tempat yang sunyi atau terhindar dari keramaian seperti jalan raya, pasar dan pabrik karena keramaian bisa membuatnya menjadi stress.

Pastikan juga lahan kandang berada di tempat yang ventilasi udaranya cukup dan terdapat celah untuk cahaya matahari bisa masuk. Jika suhu di sekitar kandang dingin, maka jangan lupa untuk memberikan bohlam lampu sebesar 10 watt pada kandang. Hal tersebut bisa menghangatkan suhu kandang murai kita.

Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kandang yang hangat akan membantu proses reproduksi pada murai berjalan lebih lancar dan terjaga kualitasnya. Hal tersebut tentu kan sangat berpengaruh pada masa depan bisnis ternak murai yang sedang anda jalani. Maka dari itu, jangan sampai melupakan tips membuat kandang ternak murai yang pertama ini.

Tempat Yang Aman
Selain itu, mengingat modal yang digunakan untuk beternak murai juga tidaklah sedikit, maka kita juga harus mempertimbangkan soal aspek keamanan untuk menghindari pencurian hewan ternak dan pemangsa hewan buas lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka disarankan untuk tidak membuat kandang murai yang letaknya terlalu jauh dari rumah kita dan pastikan tidak ada celah untuk pencuri dan binatang buas masuk mendekati murai kita.

Jika kita masih pemula dan mempunyai modal yang masih sangat terbatas, maka membuat kandang di dalam rumah adalah solusinya.

Ukuran Kandang Murai
Untuk membuat kandang murai, apalagi jika akan digunakan untuk beternak, tentu tidak boleh asal – asalan. kita tidak bisa membuat kandang yang terlalu luas maupun terlalu sempit. Idealnya, jika kita ingin membuat kandang untuk beternak murai, maka kandang bersusun adalah jawabannya, karena kandang jenis ini mampu menyesuaikan dengan besar lahan yang kita miliki.

Ada 2 ukuran ideal yang bisa kita pilih yaitu
  1. 90cm (P) x 90cm (L) x 1 meter(T)
  2. 3m (P) x 3 m(L) x 4 m (T).
Kita bisa memilih salah satunya sesuai luas lahan yang kita miliki.

Bahan Baku
Untuk membuat kandang murai yang ideal, kita membutuhkan beberapa bahan baku yaitu kayu, bambu, tembok, genteng atau asbes dan kawat.

Gunakanlah bahan – bahan tersebut untuk membuat kandang murai, kandang tersebut harusnya menempel pada tembok. Jangan lupa juga untuk bagian atap kita memerlukan genteng atau asbes. Hindari penggunaan seng untuk kandang ternak murai, karena seng memiliki temperatur yang terlalu panas. Selain itu, seng juga kerap menimbulkan suara – suara yang membuat murai menjadi tidak nyaman

Kawat dan kayu bisa digunakan untuk dasar kandang dan dinding kandang yang menempel di batako. Pemula biasanya akan diributkan dalam urusan dinding tembok dan genteng. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan ruang kosong di dalam rumah kita.

Desain
Desain atau bentuk kandang juga perlu diperhatikan. kita tidak bisa asal dalam menentukan desain kandang karena juga akan berkaitan dengan segi fungsionalitasnya. Pada umumnya, kandang murai memiliki dua pintu yaitu untuk bagian atas dan bagian bawah. Untuk pintu bagian atas, didesain untuk mengganti pakan, sedangkan untuk pintu bagian bawah, didesain untuk mempermudah proses pembersihan kotoran.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin membuat kandang ternak murai.

Cara Ternak Burung Murai Batu di Dalam Rumah Bagi Pemula

Bagi pemula yang masih belajar cara ternak burung Murai Batu di dalam rumah, pastinya akan banyak mempelajari cara-caranya terlebih dahulu.

Sebab, ditakutkan ternak burung Murai Batu di dalam rumah dapat gagal karena minimnya pengetahuan dan pengalaman.

Ternak burung Murai Batu di dalam rumah relatif murah namun sebagai pemula harus belajar tahapan-tahapannya terlebih dahulu.

1. Siapkan indukan

Masukkan betina ke dalam kandang besar dan biarkan beradaptasi.

Lalu masukkan murai jantan, namun jangan dilepaskan di kandang besar secara bebas. Masukkan murai jantan di dalam kandang besar beserta sangkarnya untuk proses penjodohan.

Biarkan mereka berkenalan dahulu sampai dirasa jodoh baru dilepas ke kandang besar. Tetapi tetap harus dikontrol.

Apabila jantan masih mengejar betina atau sebaliknya, dalam artian saling menyerang. Maka masukkan jantan ke sangkar lagi sampai mereka jodoh.

Kalau sudah jodoh, mereka akan akur dan tidak saling menyerang.

2. Ciri penjodohan berhasil

Ciri-ciri jika penjodohan berhasil adalah burung Murai Batu betina mulai menyusun sarangnya.

Ketika sudah jodoh, jantan tidak mengejar betina lagi dan sudah mulai berkicau lagi.

3. Perawatan

Berikan pakan voer, EF dan vitamin. Namun yang lebih banyak EF-nya ketika telur burung sudah menetas.

Pada saat telur burung menetas, Murai Batu akan meloloh anak-anaknya dari paruhnya. EF inilah yang akan menjadi makanan anakan Murai Batu.

Masa eram telur Murai Batu adalah sekitar 12 hari. Dihitung dari telur pertama 14 hari, jika lebih dari 14 hari maka dipastikan telur tersebut gagal menetas.

Jika tidak mau menunggu 14 hari, saat telur berusia 5 hari dapat dilihat dari adanya serat warna merah atau tidak saat disenter. Jika memiliki serat merah tersebut dipastikan akan berhasil.

4. Kebersihan kandang

Lakukan pembersihan kandang secara berkala. Bersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam kandang. Beri desinfektan seminggu sekali.

5. Panen anakan

Panen saat usia sudah lima sampai enam hari karena anakan tersebut dirasa sudah kuat. Sebab saat enam sampai tujuh hari induk murai sudah tidak mengeraminya lagi.