Membuat Kandang Ternak Murai

Membuat Kandang Ternak Murai, Ini Hal Wajib Yang kita Perhatikan

Dalam dunia peternakan, kandang adalah hal wajib yang perlu disiapkan, begitupun dengan ternak murai. Namun, masalahnya tidak semua peternak tau cara membuat kandang yang benar, terkadang mereka juga menyepelekan hal – hal kecil yang sebenarnya sangat penting saat membuat kandang ternak murai.

Sebenarnya cara pembuatan kandang untuk burung murai ini tidaklah terlalu ribet, kita bisa membuatnya dengan konsep yang minimalis serta sederhana. Namun, tetap saja, ada bagian – bagian yang harus diperhatikan supaya dalam beternak nanti hasil kita bisa lebih memuaskan. Nah, apa saja hal – hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.

Tempat Yang Nyaman dan Aman

Kenyamanan dan keamanan kandang adalah aspek pertama yang harus dipenuhi dalam membuat kandang murai batu. Sebisa mungkin cari tempat yang sunyi atau terhindar dari keramaian seperti jalan raya, pasar dan pabrik karena keramaian bisa membuatnya menjadi stress.

Pastikan juga lahan kandang berada di tempat yang ventilasi udaranya cukup dan terdapat celah untuk cahaya matahari bisa masuk. Jika suhu di sekitar kandang dingin, maka jangan lupa untuk memberikan bohlam lampu sebesar 10 watt pada kandang. Hal tersebut bisa menghangatkan suhu kandang murai kita.

Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kandang yang hangat akan membantu proses reproduksi pada murai berjalan lebih lancar dan terjaga kualitasnya. Hal tersebut tentu kan sangat berpengaruh pada masa depan bisnis ternak murai yang sedang anda jalani. Maka dari itu, jangan sampai melupakan tips membuat kandang ternak murai yang pertama ini.

Tempat Yang Aman
Selain itu, mengingat modal yang digunakan untuk beternak murai juga tidaklah sedikit, maka kita juga harus mempertimbangkan soal aspek keamanan untuk menghindari pencurian hewan ternak dan pemangsa hewan buas lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka disarankan untuk tidak membuat kandang murai yang letaknya terlalu jauh dari rumah kita dan pastikan tidak ada celah untuk pencuri dan binatang buas masuk mendekati murai kita.

Jika kita masih pemula dan mempunyai modal yang masih sangat terbatas, maka membuat kandang di dalam rumah adalah solusinya.

Ukuran Kandang Murai
Untuk membuat kandang murai, apalagi jika akan digunakan untuk beternak, tentu tidak boleh asal – asalan. kita tidak bisa membuat kandang yang terlalu luas maupun terlalu sempit. Idealnya, jika kita ingin membuat kandang untuk beternak murai, maka kandang bersusun adalah jawabannya, karena kandang jenis ini mampu menyesuaikan dengan besar lahan yang kita miliki.

Ada 2 ukuran ideal yang bisa kita pilih yaitu
  1. 90cm (P) x 90cm (L) x 1 meter(T)
  2. 3m (P) x 3 m(L) x 4 m (T).
Kita bisa memilih salah satunya sesuai luas lahan yang kita miliki.

Bahan Baku
Untuk membuat kandang murai yang ideal, kita membutuhkan beberapa bahan baku yaitu kayu, bambu, tembok, genteng atau asbes dan kawat.

Gunakanlah bahan – bahan tersebut untuk membuat kandang murai, kandang tersebut harusnya menempel pada tembok. Jangan lupa juga untuk bagian atap kita memerlukan genteng atau asbes. Hindari penggunaan seng untuk kandang ternak murai, karena seng memiliki temperatur yang terlalu panas. Selain itu, seng juga kerap menimbulkan suara – suara yang membuat murai menjadi tidak nyaman

Kawat dan kayu bisa digunakan untuk dasar kandang dan dinding kandang yang menempel di batako. Pemula biasanya akan diributkan dalam urusan dinding tembok dan genteng. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan ruang kosong di dalam rumah kita.

Desain
Desain atau bentuk kandang juga perlu diperhatikan. kita tidak bisa asal dalam menentukan desain kandang karena juga akan berkaitan dengan segi fungsionalitasnya. Pada umumnya, kandang murai memiliki dua pintu yaitu untuk bagian atas dan bagian bawah. Untuk pintu bagian atas, didesain untuk mengganti pakan, sedangkan untuk pintu bagian bawah, didesain untuk mempermudah proses pembersihan kotoran.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin membuat kandang ternak murai.

8 Perawatan Harian Burung Murai Batu

Perawatan Harian Burung Murai Batu dari Pagi Sampai Malam Agar Sehat dan Gacor

Perawatan harian burung Murai Batu perlu dilakukan mulai pagi sampai malam agar burung tetap sehat dan gacor.

Makanan burung Murai Batu bisa berupa voer dan extrafooding seperti jangkrik, orong-orong, kroto, cacing, dan lain-lain.

Pemberian extrafooding harus selalu disesuaikan dengan karakter pada masing-masing burung serta mengetahui dengan pasti dampak klausal dari pemberian extrafooding tersebut untuk burung Murai Batu.

Bagaimana perawatan harian burung Murai Batu? Simak penjelasan berikut.

1. Dikeluarkan pada pagi hari

Keluarkan Murai Batu sekitar pukul 07.00 pagi. Angin-anginkan di teras rumah terlebih dahulu. Lalu 30 menit kemudian barulah burung Murai Batu dimandikan.

2. Mandikan burung

Teknik memandikan burung Murai Batu bisa dilakukan dengan memakai keramba atau disemprot saja, tergantung kebiasaannya.

3. Kandang harian dibersihkan

Jangan lupa untuk mengecek, mengganti, atau menambah voer. Ganti pula air minumnya. Ini harus dilakukan setiap hari.

4.      Berikan jangkrik pada cepuk

Jangan pernah memberikan jangkrik secara langsung pada burung Murai Batu.

5.      Jemurlah burung di bawah sinar matahari pagi

Penjemuran ini dapat dilakukan antara satu sampai dua jam sehari antara pukul 08.00 – 11.00 siang. Saat penjemuran dilakukan, usahakan dianjurkan Murai Batu tidak melihat burung sejenis.

6. Jangan langsung dimasukkan rumah

Setelah diangkat dari jemuran, Murai Batu jangan langsung dimasukkan ke rumah. Angin-anginkan dulu sebentar kira-kira 10-30 menit di tempat teduh, dikerudung kemudian dimasukkan kembali ke rumah.

7. Dikeluarkan pada sore hari

Sekitar pukul 15.30 sore Murai Batu dikeluarkan dan diangin-anginkan. Berikan extrafooding lagi sesuai dengan karakternya. Biarkan burung selama kurang lebih satu jam.

8. Burung dimaster dengan suara atau burung master

Setelah dikeluarkan, Murai Batu dikerudung kembali dan dimasukkan ke rumah. Setelah pukul 18.00 sore burung boleh diperdengarkan suara master sampai pagi hari.

Cara Ternak Burung Murai Batu di Dalam Rumah Bagi Pemula

Bagi pemula yang masih belajar cara ternak burung Murai Batu di dalam rumah, pastinya akan banyak mempelajari cara-caranya terlebih dahulu.

Sebab, ditakutkan ternak burung Murai Batu di dalam rumah dapat gagal karena minimnya pengetahuan dan pengalaman.

Ternak burung Murai Batu di dalam rumah relatif murah namun sebagai pemula harus belajar tahapan-tahapannya terlebih dahulu.

1. Siapkan indukan

Masukkan betina ke dalam kandang besar dan biarkan beradaptasi.

Lalu masukkan murai jantan, namun jangan dilepaskan di kandang besar secara bebas. Masukkan murai jantan di dalam kandang besar beserta sangkarnya untuk proses penjodohan.

Biarkan mereka berkenalan dahulu sampai dirasa jodoh baru dilepas ke kandang besar. Tetapi tetap harus dikontrol.

Apabila jantan masih mengejar betina atau sebaliknya, dalam artian saling menyerang. Maka masukkan jantan ke sangkar lagi sampai mereka jodoh.

Kalau sudah jodoh, mereka akan akur dan tidak saling menyerang.

2. Ciri penjodohan berhasil

Ciri-ciri jika penjodohan berhasil adalah burung Murai Batu betina mulai menyusun sarangnya.

Ketika sudah jodoh, jantan tidak mengejar betina lagi dan sudah mulai berkicau lagi.

3. Perawatan

Berikan pakan voer, EF dan vitamin. Namun yang lebih banyak EF-nya ketika telur burung sudah menetas.

Pada saat telur burung menetas, Murai Batu akan meloloh anak-anaknya dari paruhnya. EF inilah yang akan menjadi makanan anakan Murai Batu.

Masa eram telur Murai Batu adalah sekitar 12 hari. Dihitung dari telur pertama 14 hari, jika lebih dari 14 hari maka dipastikan telur tersebut gagal menetas.

Jika tidak mau menunggu 14 hari, saat telur berusia 5 hari dapat dilihat dari adanya serat warna merah atau tidak saat disenter. Jika memiliki serat merah tersebut dipastikan akan berhasil.

4. Kebersihan kandang

Lakukan pembersihan kandang secara berkala. Bersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam kandang. Beri desinfektan seminggu sekali.

5. Panen anakan

Panen saat usia sudah lima sampai enam hari karena anakan tersebut dirasa sudah kuat. Sebab saat enam sampai tujuh hari induk murai sudah tidak mengeraminya lagi.

Membuat Kandang Ternak Murai

Membuat Kandang Ternak Murai, Ini Hal Wajib Yang kita Perhatikan

Dalam dunia peternakan, kandang adalah hal wajib yang perlu disiapkan, begitupun dengan ternak murai. Namun, masalahnya tidak semua peternak tau cara membuat kandang yang benar, terkadang mereka juga menyepelekan hal – hal kecil yang sebenarnya sangat penting saat membuat kandang ternak murai.

Sebenarnya cara pembuatan kandang untuk burung murai ini tidaklah terlalu ribet, kita bisa membuatnya dengan konsep yang minimalis serta sederhana. Namun, tetap saja, ada bagian – bagian yang harus diperhatikan supaya dalam beternak nanti hasil kita bisa lebih memuaskan. Nah, apa saja hal – hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.

Tempat Yang Nyaman dan Aman

Kenyamanan dan keamanan kandang adalah aspek pertama yang harus dipenuhi dalam membuat kandang murai batu. Sebisa mungkin cari tempat yang sunyi atau terhindar dari keramaian seperti jalan raya, pasar dan pabrik karena keramaian bisa membuatnya menjadi stress.

Pastikan juga lahan kandang berada di tempat yang ventilasi udaranya cukup dan terdapat celah untuk cahaya matahari bisa masuk. Jika suhu di sekitar kandang dingin, maka jangan lupa untuk memberikan bohlam lampu sebesar 10 watt pada kandang. Hal tersebut bisa menghangatkan suhu kandang murai kita.

Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kandang yang hangat akan membantu proses reproduksi pada murai berjalan lebih lancar dan terjaga kualitasnya. Hal tersebut tentu kan sangat berpengaruh pada masa depan bisnis ternak murai yang sedang anda jalani. Maka dari itu, jangan sampai melupakan tips membuat kandang ternak murai yang pertama ini.

Tempat Yang Aman
Selain itu, mengingat modal yang digunakan untuk beternak murai juga tidaklah sedikit, maka kita juga harus mempertimbangkan soal aspek keamanan untuk menghindari pencurian hewan ternak dan pemangsa hewan buas lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka disarankan untuk tidak membuat kandang murai yang letaknya terlalu jauh dari rumah kita dan pastikan tidak ada celah untuk pencuri dan binatang buas masuk mendekati murai kita.

Jika kita masih pemula dan mempunyai modal yang masih sangat terbatas, maka membuat kandang di dalam rumah adalah solusinya.

Ukuran Kandang Murai
Untuk membuat kandang murai, apalagi jika akan digunakan untuk beternak, tentu tidak boleh asal – asalan. kita tidak bisa membuat kandang yang terlalu luas maupun terlalu sempit. Idealnya, jika kita ingin membuat kandang untuk beternak murai, maka kandang bersusun adalah jawabannya, karena kandang jenis ini mampu menyesuaikan dengan besar lahan yang kita miliki.

Ada 2 ukuran ideal yang bisa kita pilih yaitu
  1. 90cm (P) x 90cm (L) x 1 meter(T)
  2. 3m (P) x 3 m(L) x 4 m (T).
Kita bisa memilih salah satunya sesuai luas lahan yang kita miliki.

Bahan Baku
Untuk membuat kandang murai yang ideal, kita membutuhkan beberapa bahan baku yaitu kayu, bambu, tembok, genteng atau asbes dan kawat.

Gunakanlah bahan – bahan tersebut untuk membuat kandang murai, kandang tersebut harusnya menempel pada tembok. Jangan lupa juga untuk bagian atap kita memerlukan genteng atau asbes. Hindari penggunaan seng untuk kandang ternak murai, karena seng memiliki temperatur yang terlalu panas. Selain itu, seng juga kerap menimbulkan suara – suara yang membuat murai menjadi tidak nyaman

Kawat dan kayu bisa digunakan untuk dasar kandang dan dinding kandang yang menempel di batako. Pemula biasanya akan diributkan dalam urusan dinding tembok dan genteng. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan ruang kosong di dalam rumah kita.

Desain
Desain atau bentuk kandang juga perlu diperhatikan. kita tidak bisa asal dalam menentukan desain kandang karena juga akan berkaitan dengan segi fungsionalitasnya. Pada umumnya, kandang murai memiliki dua pintu yaitu untuk bagian atas dan bagian bawah. Untuk pintu bagian atas, didesain untuk mengganti pakan, sedangkan untuk pintu bagian bawah, didesain untuk mempermudah proses pembersihan kotoran.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin membuat kandang ternak murai.

6 Tips Dalam Berternak Murai

Tips Utama Dalam Budi-daya Murai Batu

Ada beberapa hal yang mesti digarisbawahi dalam soal cara ternak murai. Salah-salah bukan untung yang didapatkan, tapi malah buntung.

1. Kandang
Cara ternak burung murai yang baik memperhatikan lokasi kandangnya. Kandang itu harus dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Biasanya kandang dibangun di pekarangan rumah dan dilengkapi dengan susuh atau ranting-ranting kering sebagai tempat bertelur dan mengeram serta tempat buat bertengger.

Kelembapan juga harus dijaga. Kandang tidak boleh terlalu lembap, tapi juga jangan sampai kelewat kering. Yang tak kalah penting adalah lokasi kandang harus jauh dari keramaian agar murai tidak stres. Selain itu, ukurannya harus disesuaikan dengan jumlah burung yang ada di dalamnya.

Bila kandang terlalu kecil, murai akan susah bergerak sehingga bisa mempengaruhi siklus bertelurnya dan bahkan bisa membuat burung itu mati. Sedangkan jika kebesaran, murai bisa cepat lelah dan sakit karena terlalu sering terbang ke sana-kemari.

2. Jaga kebersihan
Lingkungan yang kotor, terutama di dalam kandang, bisa membuat murai terkena penyakit. Selain itu, murai bisa mengalami stres dan akhirnya mati. Untuk menjaga kebersihan, lakukan beberapa tips ini:
  • Tempat pakan dan minum harus dibersihkan tiap hari minimal sekali.
  • Pakan dan minum harus disediakan yang baru setiap pagi. Sisa kemarin dibuang.
  • Tempat penampungan kotoran di sangkar harus dibersihkan tiap hari.
  • Gunakan disinfektan dan obat antikuman untuk membersihkan kandang dan sangkar.
  • Cuci seluruh sangkar dan kandang minimal empat hari sekali.

3. Pakan
Tak apa keluar biaya lebih banyak untuk pakan premium. Terlebih buat bisnis ternak murai. Sebab, pakan menentukan kualitas anakan. Di habitat aslinya, murai banyak memakan serangga. Maka selain pur dan kroto, sesekali berikan ulat atau serangga lain sebagai asupan tambahan.

4. Bisa poligami, tapi…
Cara ternak murai juga bisa menggunakan metode poligami. Satu kandang bisa diisi satu ekor jantan dan tujuh betina. Tapi disarankan poligami hanya dengan tiga betina untuk meminimalkan kegagalan. Betina yang akan dipoligami harus disatukan sejak anakan untuk menghindari perkelahian memperebutkan satu jantan. Yang juga penting, indukan jantan yang diternakkan dengan poligami haruslah yang punya riwayat subur dan lebih tua daripada betina.

5. Pakan anakan
Murai biasa merawat sendiri anaknya seperti di habitat asli. Cara ini bisa ditempuh. Tapi bisa juga memisahkan anak setelah berumur kira-kira 14 hari agar bisa mendapat perawatan lebih intensif, terutama soal pakan.

6. Murai perlu mandi
Kebersihan tubuh murai penting agar terbebas dari kuman penyakit. Karena itu, murai harus dimandikan setidaknya sehari sekali. Sediakan wadah berisi air untuk mandi sendiri. Bisa juga menggunakan spray dengan menaruh murai di sangkar terlebih dahulu. Setelah mandi, jemur selama kira-kira 20-30 menit. Maka waktu terbaik untuk memandikan murai adalah pukul 07.00-09.00.

Bisnis ternak burung murai terbilang amat menjanjikan. Namun sebelumnya harus ada kecintaan terhadap satwa ini sehingga bisa total dalam melakukan budi daya.

Modal pun bisa dikatakan sangat minimal. Namun, untuk hasil yang lebih menggiurkan, diperlukan modal lebih besar untuk mendapatkan lebih banyak indukan berkualitas.

Seperti diketahui, induk murai yang gacor alias bersuara merdu akan menghasilkan anakan yang tokcer pula. Tapi harganya tentu lebih mahal, apalagi jika pernah menjuarai kontes kicau.

Ternak Murai Batu Poligami untuk Pemula

9 Cara Praktis Ternak Murai Batu Poligami untuk Pemula

Ternak Murai Batu Poligami untuk Pemula
Memelihara burung kini telah menjadi hobby untuk sebagian masyarakat Indonesia. Akan tetapi jarang sekali orang yang memanfaatkan hobby nya tersebut menjadi ladang uang. Bagi kita pecinta burung kicau, kita pasti tau tentang burung murai batu.

Selain cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan, burung murai batu ini dapat dijadikan sebagai lahan bisnis yang sangat menjanjikan. Karena burung murai batu mempunyai suara kicau yang merdu, bermelodi, dan bervariasi.

Murai batu yang berprestasi dan sering memenangkan perlombaan dapat dihargai hingga ratusan juta rupiah. Hal ini merupakan salah satu alasan kenapa orang-orang ingin beternak murai batu.

1. Menentukan Lokasi Kandang Murai Batu

Pertama, yang harus kita lakukan adalah menentukan lokasi kandang murai batu. Kandang memiliki fungsi untuk memudahkan peternak murai batu dalam pemberian pakan, minum, pengelolaan kotoran, dan perkawinan.

Penempatan kandang penangkaran murai batu sangat berkaitan erat dengan keberhasilan penangkaran. Kandang yang salah akan menyebabkan murai batu tidak mau bertelur.

Umumnya lokasi penangkaran murai batu berada diluar rumah, seperti di samping rumah ataupun perkarangan rumah. Faktor penting yang harus diperhatikan adalah tempat yang dijadikan kandang suasananya cukup tenang dan jarang ada gangguan yang berarti.

2. Menetukan Ukuran Kandang Murai Batu

Ukuran kandang murai batu perlu diperhatikan karena akan berdampak pada kesehatan dan produktivitas murai batu tersebut. Ukuran kandang yang terlalu besar dapat menyebabkan murai batu terlalu banyak terbang sehingga energinya banyak dipakai untuk bergerak daripada untuk berproduksi.

Sedangkan jika kandang terlalu kecil dapat menyebabkan murai batu stress sehingga dapat menggangu reporoduksi murai batu.

Kandang ukuran kecil : 60 cm x 60 cm x 60 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran sedang : 100 cm x 200 cm x 200 cm (panjang x lebar x tinggi)
Kandang ukuran besar : 200 cm x 200 cm x 300 cm (panjang x lebar x tinggi)

3. Peralatan Pendukung Kandang Murai Batu

Perlengkapan kandang murai batu mempunyai peran untuk mendukung pemeliharaan burung di penangkaran. Kandang penangkaran murai batu harus dilengkapi sarang pendukung lainnya, seperti tenggeran, bahan sarang, dan sarang murai batu.

Perlengkapan kandang lainnya yang harus dipersiapkan adalah tempat pakan dan tempat minum murai batu.

Untuk tempat bersarang, peternak murai batu dapat menggunakan barang bekas seperti baskom plastik yang kecil, kuali bekas, anyaman bambu, dan tempat nasi. Sebaiknya gunakanlah anyaman bambu, karena dapat memberikan rasa sejuk sehingga membuat murai batu nyaman bertelur dan mengeram.

Untuk tenggeran, letakkan di dalam kandang dengan posisi yang tepat sehingga tidak mengganggu keleluasaan murai batu untuk beraktivitas. Perlu diperhatikan, tenggeran yang digunakan untuk perkawinan sebaiknya tidak sembarangan.

Jenis, ukuran, dan penempatannya harus diperhitungkan. Lebih baik menggunakan tenggeran dengan bahan kayu yang berdiameter 0,15 – 0,2 cm.

Untuk tempat pakan dan tempat air minum, sebaiknya kebersihannya selalu dijaga dan tidak tercemar bahan kimia sebelum digunakan. Letak posisi tempat makan atau tempat minum sebisa mungkin mudah dilihat oleh murai batu dan saling berdekatan. Lebih baik lagi jika ditambah wadah untuk tempat mandi burung murai batu.

4. Cara Menjaga Kebersihan Kandang Murai Batu

Menjaga kebersihan kandang murai batu merupakan faktor terpenting untuk keberhasilan dalam membudidayakan murai batu. Dengan tingkat kebersihan yang terjaga, munculnya bibit penyakit dan hama tentu bisa diminimalisir.

Serta burung murai batu akan merasa lebih nyaman sehingga terhindar dari serangan stress yang merupakan pemicu munculnya berbagai penyakit pada murai batu.

Tips perawatan kandang murai batu :

Membersihkan tempat pakan dan minum setiap hari.
Setiap pagi, pakan dan air minum harus selalu diganti dengan yang baru. Sisa air minum atau pakan yang belum habis harus dibuang.
Setiap hari, tempat penampungan kotoran burung murai batu harus dibersihkan dan kotorannya dibuang ke tempat khusus.
Setiap satu minggu sekali, paling tidak sangkar dibersihkan secara keseluruhan.
Setelah kotoran dibuang, sangkar bisa dicuci lalu disterilkan dengan disinfektan dan obat antikuman, serta dikeringkan dibawah sinar matahari.
Tempat tenggeran burung murai batu juga harus dibersihkan minimal empat hari sekali.

5. Cara Pemberian Pakan Murai Batu

Pakan merupakan salah satu faktor terpenting dalam beternak murai batu. Murai batu membutuhkan nutrisi yang cukup untuk menunjang aktivitas dan produktivitasnya.

Agar nutrisi terpenuhi, murai batu perlu diberikan pakan yang segar dan bervariasi. Pemberian vitamin untuk murai batu juga perlu. Pakan burung murai batu bisa berupa pakan alami, pakan buatan, atau pakan campuran antara pakan buatan dan pakan alami.

Pemberian pakan ekstra juga diperlukan untuk mendongkrak pertumbuhan dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh burung murai batu. Biasanya pakan ekstra yang diberikan berupa jangkrik, cacing, ulat hongkong, orong-orong ataupun belalang.

Dalam satu hari rata-rata burung akan membutuhkan air minum sebanyak 4 – 5 kali jumlah pakannya. Air sangat dibutuhkan oleh burung murai batu ini untuk proses metabolisme tubuh, termasuk mengatur suhu tubuh, mempertahankan keseimbangan volume dalam darah, dan melancarkan dalam proses pencernaan.

Selain itu, air minum yang diberikan sebaiknya air yang udah matang supaya lebih steril dan meminimalisir parasit yang bisa mengganggu kesehatan burung murai batu.

Pakan Alami Murai Batu
Murai batu termasuk jenis burung karnivora atau pemakan daging. Di habitat aslinya, pakan burung murai batu adalah jenis-jenis serangga seperti semut rangrang dan ulat.

Kroto Pakan yang Disukai Murai Batu
Meski sedikit mahal di pasaran, koroto tetap menjadi pilihan yang terbaik untuk pakan burung. Disamping gizinya yang sangat tinggi, telur semut rangrang ini memang menjadi makanan favorite bagi penggemar burung berkicau khususnya untuk burung murai batu.

Voer Khusus Burung
Voer khusus burung biasa di pakai sebagai pakan untuk burung kicau. Ada banyak macam jenis dan merek voer burung yang ada di pasaran ini. Penggunaan voer sebagai pakan burung memang jauh lebih praktis dan harganya juga murah.

6. Cara Perkembangbiakan Murai Batu Secara Poligami

Perkembangbiakan murai batu secara berpoligami bertujuan untuk menghemat indukan jantan. Yang lebih hebatnya lagi, dalam satu kandang dapat diisi 1 ekor pejantan dan 7 ekor betina.

Beberapa pertimbangan dalam menerapkan perkembangbiakan secara poligami :

Dapat menghemat indukan jantan, khususnya untuk indukan jantan yang benar-benar berkualitas.
Dapat meningkatkan kuantitas produksi atau anakan murai batu.
Dapat menghemat biaya kandang yang digunakan.
Memudahkan perawatan dan pengontrolan.
Persyaratan Sebelum Melakukan Perkembangbiakan Secara Poligami :

Memasukkan calon induk betina kedalam kandang. Betina yang dimasukkan harus berumur kurang lebih 1 tahun atau sudah siap dikawinkan. Kemudian masukan 2 ekor betina dan biarkan selama 2 minggu untuk beradaptasi dengan lingkungan yang baru.

Setelah itu masukan murai batu jantan bersama kandangnya ke dalam kandang betina. Ini bertujuan mencegah penyerangan murai batu jantan terhadap 2 ekor betina tersebut. Jadi harus beradaptasi dulu selama kurang lebih 1 minggu.

Tunggu sampai burung betina birahi. Biasanya burung betina akan bersiul-siul dan mendekati sangkar jantan. Ketika burung jantan dan betina sudah saling berdekatan, maka ini lah saat yang tepat untuk melepas murai batu jantan dari sangkarnya.

7. Cara Merawat Anakkan Murai Batu

Anak burung murai batu yang berusia 7 – 14 hari bisa deberi pakan dengan campuran voer dan krota yang sudah diencerkan. Pemberian pakan bisa dilakukan 1 jam sekali.

Setelah berusia 15 hari, biasanya mereka sudah bisa makan kroto sendiri. Akan tetapi tetap selalu diperhatikan agar anakkan burung murai batu dapat tumbuh sehat.

8. Cara Memandikan Murai Batu

Murai batu juga harus sering dimandikan agar kesehatan dan kebugaran tubuh murai batu dapat terjaga. Selain itu, memandikan murai batu juga mempercepat proses pergantian bulu-bulunya dan akan merangsang tumbuhnya bulu-bulu baru.

Beberapa Cara Memandikan Murai Batu :

Memasukan tempat mandi ke dalam sangkarnya atau dengan cara memindahkan burung ke sangkar lain yang berukuran lebih besar dan didalamnya sudah disediakan semacam bak mandi. Ukuran bak mandi yang ideal untuk murai batu adalah panjang 17 cm, lebar 10 cm, dan kedalaman 6 cm.
Menyemprotkan air dengan memakai sprayer yang semprotannya bisa diatur. Cara penyemprotan tidak boleh langsung mengenai tubuh burung karena bisa merusak bulu murai batu. Jadi sebaiknya menyemprotkan air ke atas bagian sangkar, sehingga air sedikit demi sedikit membasahi tubuh murai batu.
Waktu yang paling ideal untuk memandikan burung adalah di pagi hari antara pukul 07.00 – 10.00. Karena pada waktu ini sangat baik untuk kesehatan burung. Burung murai batu juga dapat mengerikan tubuhnya dengan sempurna karena sinar matahari.

9. Cara Menjemur Murai Batu

Waktu untuk menjemur murai batu adalah antara pukul 07.00 – 10.00 pagi ketika sinar matahari belum begitu panas dan menyengat. Untuk durasi penjemuran biasanya antara 20 menit – 60 menit.

Namun bisa juga lebih lama daripada itu. Sebenernya tergantung pada kondisi cuaca, kondisi burung, dan tujuan yang ingin dicapai. Penjemuran juga tidak boleh terlalu lama dalam suhu yang terlalu panas. Karena penjemuran yang terlalu panas dan terlalu lama dapat mengakibatkan burung murai batu mati.

Murai batu memiliki jenis-jenis yang berbeda, ada murai batu Aceh, murai batu Medan, murai batu Kalimantan, dan murai batu Lampung. Maka kita harus tentukan sendiri mau memulai ternak murai batu jenis apa.

Itulah pembahasan singkat mengenai cara beternak murai batu dengan cara poligami beserta cara merawatnya dan cara menjodohkannya. Sangat cocok bagi kita yang masih pemula. Semoga bermanfaat.