Jangkrik untuk Ternak Murai Batu

Porsi Jangkrik untuk Ternak Murai Batu agar Cepat Bertelur

Dalam budidayanya, porsi jangkrik untuk ternak Murai Batu yang sesuai adalah salah satu faktor penentu keberhasilan yang tidak boleh peternak sepelekan. Apalagi jika ingin Murai Batu lekas bertelur dan beranak-pinak, maka setelan pakan ternak murai yang tepat sifatnya jadi lebih penting lagi untuk diperhatikan betul-betul.

Pasalnya, salah perhitungan sedikit saja, yang dipertaruhkan adalah kesehatannya. Oleh karena itu, untuk memudahkan para peternak Murai Batu pemula yang baru saja berkecimpung di bidang ini, kami telah menyusun panduan terlengkap soal pemberian pakan Murai Batu.

Jangkrik: Jenis Pakan Burung Murai Batu agar Cepat Bertelur

Kini, banyak penghobi yang berbondong-bondong memulai budidaya Murai Batunya sendiri. Yang mulanya sekadar tertarik untuk memelihara Murai Batu kicauan sekarang banting setir jadi peternak Murai Batu.

Prospek bisnis yang sangat menguntungkan ini didorong oleh banyaknya penggemar Murai Batu di Indonesia, yang kepopulerannya sudah melejit sejak bertahun-tahun lalu. Alhasil, tidak mengherankan jika peternak Murai Batu bermunculan setiap harinya.

Dari berbagai macam faktor penentu kesuksesan peluang usaha yang satu ini, rasa-rasanya, pemberian pakan yang sesuai jadi kuncinya. Pasalnya, setiap jenis burung memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda.

Murai Batu sendiri, contohnya, apabila diberi pakan yang tidak sesuai dengan apa yang biasanya ia peroleh di habitat aslinya, maka akan gampang mabung. Dan jika sudah memasuki kondisi itu, maka akan semakin lama waktu yang diperlukan hingga burung bertelur. Oleh karena itu, kita mesti cermat dalam memilih pakan.

Di alam liar, pola pakan (diet) alami Murai Batu umumnya terdiri dari serangga dan ulat. Jadi, ketika beternak Murai Batu, usahakan untuk memberi pakan dari dua kategori tersebut.

Contoh ragam pakan Murai Batu antara lain ulat Hongkong, kroto, dan jangkrik, yang mana merupakan pakan paling efektif untuk membuat Murai Batu cepat bertelur.

Ini karena jangkrik mengandung protein dalam jumlah tinggi. Sementara itu, protein adalah jenis nutrisi yang berpengaruh langsung terhadap produktivitas ternak. Namun, dalam pemberian jangkrik pun kita sebaiknya berhati-hati. Terlalu banyak atau terlalu sedikit jumlahnya bisa berakibat buruk bagi kesehatan burung.

Berapa Persisnya Porsi Jangkrik untuk Ternak Murai Batu?


Sebenarnya, hal ini kembali lagi pada umur burung. Misalnya, porsi jangkrik untuk Murai Batu muda tentunya tidak sama dengan porsi jangkrik untuk Murai Batu dewasa. Untuk Murai Batu muda, berikan lima ekor jangkrik masing-masing di pagi dan sore hari.

Sementara itu, Murai Batu dewasa biasanya bisa menghabiskan antara 10 sampai 30 ekor jangkrik per hari. Tapi kita perlu memperhatikan baik-baik, apakah Murai Batu merasa cocok dengan porsi pakannya. Caranya yaitu dengan menyuapi burung satu-persatu.

Apabila di suapan ke sekian Murai Batu terkesan tidak berselera, maka itulah setelan jangkrik harian untuk Murai Batu yang paling pas untuk burung tersebut. Dan, seperti yang telah kami singgung sebelumnya, usahakan untuk tidak berlebihan ataupun terlalu sedikit dalam memberikan jangkrik.

Efek kelebihan jangkrik pada Murai Batu yang paling kentara yakni adanya peningkatan birahi pada burung. Ini karena kelebihan protein dapat menyebabkan tubuh burung mudah panas. Alhasil, tingkahnya menjadi sangat agresif, bahkan sampai-sampai burung mematuki kayu sangkar.

Sebaliknya, ciri murai kurang jangkrik yaitu burung menjadi mabung. Akibatnya, burung menjadi lesu atau kurang bersemangat, dan frekuensi kicauannya pun menurun. Di samping itu, Murai Batu yang mabung juga akan mengalami kerontokan bulu parah.

Tentunya, keduanya sama-sama mempengaruhi produktivitas burung dalam bertelur.

Pentingnya Memperhatikan Porsi Pakan Murai Batu

Nah, jelas sudah pentingnya memperhatikan porsi pakan burung terutama untuk mengontrol produktivitasnya dalam bertelur. Pemberian pakan dalam jumlah yang salah bisa berakibat fatal. Salah-salah, bukan cuma si burung bakal jarang bertelur, tetapi kesehatannya juga akan terpengaruh.

Selain itu, variasi pun penting. Berikan ulat Hongkong tiap 3 atau 4 hari sekali untuk menghindari Murai Batu stres karena bosan.

Akhir kata, semoga penjelasan di atas mengenai porsi jangkrik untuk ternak Murai Batu bermanfaat bagi perkembangan bisnis para Kicau Mania sekalian.

Previous Post
Next Post