Bagi pemula yang masih belajar cara ternak burung Murai Batu di dalam rumah, pastinya akan banyak mempelajari cara-caranya terlebih dahulu.
Sebab, ditakutkan ternak burung Murai Batu di dalam rumah dapat gagal karena minimnya pengetahuan dan pengalaman.
Ternak burung Murai Batu di dalam rumah relatif murah namun sebagai pemula harus belajar tahapan-tahapannya terlebih dahulu.
1. Siapkan indukan
Masukkan betina ke dalam kandang besar dan biarkan beradaptasi.
Lalu masukkan murai jantan, namun jangan dilepaskan di kandang besar secara bebas. Masukkan murai jantan di dalam kandang besar beserta sangkarnya untuk proses penjodohan.
Biarkan mereka berkenalan dahulu sampai dirasa jodoh baru dilepas ke kandang besar. Tetapi tetap harus dikontrol.
Apabila jantan masih mengejar betina atau sebaliknya, dalam artian saling menyerang. Maka masukkan jantan ke sangkar lagi sampai mereka jodoh.
Kalau sudah jodoh, mereka akan akur dan tidak saling menyerang.
2. Ciri penjodohan berhasil
Ciri-ciri jika penjodohan berhasil adalah burung Murai Batu betina mulai menyusun sarangnya.
Ketika sudah jodoh, jantan tidak mengejar betina lagi dan sudah mulai berkicau lagi.
3. Perawatan
Berikan pakan voer, EF dan vitamin. Namun yang lebih banyak EF-nya ketika telur burung sudah menetas.
Pada saat telur burung menetas, Murai Batu akan meloloh anak-anaknya dari paruhnya. EF inilah yang akan menjadi makanan anakan Murai Batu.
Masa eram telur Murai Batu adalah sekitar 12 hari. Dihitung dari telur pertama 14 hari, jika lebih dari 14 hari maka dipastikan telur tersebut gagal menetas.
Jika tidak mau menunggu 14 hari, saat telur berusia 5 hari dapat dilihat dari adanya serat warna merah atau tidak saat disenter. Jika memiliki serat merah tersebut dipastikan akan berhasil.
4. Kebersihan kandang
Lakukan pembersihan kandang secara berkala. Bersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam kandang. Beri desinfektan seminggu sekali.
5. Panen anakan