Kacer merupakan salah setu jenis burung kicau yang masih menjadi salah satu primadona di lomba burung kicau, sehingga tidak sedikit para kicau mania berinisiatif untuk menangkarkan alias diternak. Hal ini dibuktikan dengan fakta yang tersebar, sudah banyak dari kalangan kicaumania dari Indonesia yang berhasil meraih kesuksesan dalam beternak burung kacer.
Meskipun demikian, tidak ada sesuatu apapun yang instan terlebih lagi dalam proses mengawinkan kacer jantan dan betina. Beberapa penangkar kacer, utamanya para kalangan pemula seringkali menemui kendala, utamanya dalam hal penjodohan calon induk jantan dan calon induk betina. Sebagian dari kalangan pemula seringkali terburu-buru memasukkan kedua calon induk tersebut ke dalam kandang ternak, sehingga terjadi perkelahian antara kacer jantan dan betina.
Menghadapi fenomena yang di atas, perlulah kiranya bagi kita untuk mengetahui tips khusus mengenai bagaimana cara menjodohkan sepasang burung kacer bagi kalangan pemula. Hal ini sangat penting mengingat banyak orang yang menganggap remeh tentang perjodohan burung. Nah, untuk dapat segera mengatasi kebingungan kita, simak tips-tips dibawah ini.
Cara Menjodohkan Burung Kacer Agar Cepat Jodoh
Cara pertama yang bisa kita lakukan untuk bisa menjodohkan burung kacer adalah dengan menyiapkan indukan kacer terlebih dahulu dan pisahkan kedua calon indukan terlebih dahulu dan jangan langsung mencampurkan dalam satu kandang. setelah itu, barulah kita bisa melakukan proses perjodohan supaya masing-masing dari burung dapat menerima pasangannya. berikut beberapa ciri calon indukan burung kacer yang siap di tangkarkan :
Ciri-ciri Kacer Jantan yang Siap di Tangkarkan
- Pilih indukan kacer jantan yang sudah gacor.
- Pilih Kacer Jantan yang kakinya sudah mulai medang / muncul sisiknya itu menandakan jika kacer sudah cukup umur
- pilih kacer yang memiliki bulu mulus dan tidak ada cacatnya.
Ciri-ciri Kacer Betina yang Siap di Tangkarkan
- Pilih Kacer betina yang sudah cukup umur hal ini bisa dilihat dari kaki yang dimilikinya kacer yang sudah cukup umur pada umumnya memiliki sisik / medang.
- Pilih Kacer betina yang sering mengeluarkan kicauannya / seolah olah sedang memangil kacer jantan.
- Pilih kacer betina yang memiliki bulu mulus dan tidak cacat
- Kacer betina yang sudah terlihat mulai terangsang birahi biasanya akan selalu merasa gelisah jika mendengar kicauan kacer jantan dari kejauhan. Kemudian, ia pun akan membalas kicauan kacer jantan dengan mengeluarkan suara panggilan sehingga kemudian akan terdengar suara yang keduanya saling bersahutan.
Persiapkan Kandang untuk Ternak Kacer
Dalam beternak burung kacer, kandang yang kita gunakan sebenarnya tidak harus yang bersifat permanent. Tidak juga harus yang berukuran besar. kita bisa menggunakan kandang yang terbuat dari kawat kassa dengan cara memasukkan kotak sarang berbentuk persegi dengan dilengkapi pintu masuk yang cukup lebar.
Proses menjodohan burung kacer agar cepat bertelur
Sebelum kita menjodohkan sepasang burung kacer, kita harus mengetahui terlebih dulu tips serta kondisi dari burung kacer itu sendiri sehingga kita bisa sukses dalam menjodohkannya. Pertama-tama, masukkan terlebih dahulu burung betina yang sudah cukup umur ke dalam kandang ternak. Simpan kacer jantan di tempat terpisah dengan kacer betina dengan jarak yang cukup berjauhan. Pastikan bahwa keduanya berada dalam posisi yang tidak saling melihat antara satu dengan yang lain, melainkan hanya bisa saling mendengar. Biarkan prosesi ini selama beberapa hari.
Kemudian di hari berikutnya, gantunglah sangkar yang berisi kacer jantan berdekatan dengan kandang kacer yang dimiliki oleh betina. Tempelkan mereka selama beberapa hari sampai muncul tanda-tanda kacer betina memunguti bahan sarang dan mulai merapikan sarangnya.
Selanjutnya, masukkanlah kacer ke dalam kandang ternak yang sudah dihuni oleh kacer betina. Usahakan pemindahan ini dilakukan pada sore hari menjelang magrib. Hal tersebut dikarenakan keduanya dalam kondisi siap untuk beristirahat.
Amati secara terus perkembangannya selama beberapa hari ke depan. Jika keduanya berjodoh dan sama-sama berada dalam birahi, maka keduanya akan kawin. Dengan demikian, proses selanjutnya akan berjalan lebih mudah. Namun, yang perlu kita garis bawahi adalah tidak selamanya kedua burung tersebut bisa akur. Terkadang, salah satu burung terlalu agresif dan menyerang calon pasangannya. Hal tersebut sebenarnya terjadi berdasarkan beberapa faktor.
Perlu kita ingat bahwa bagian penting dari proses perjodohan adalah dengan rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi mereka dalam kandang penangkaran. Dengan demikian, jika terjadi sesuatu, maka kita akan segera dapat mengatasinya dengan baik. Setelah mulai berjodoh, maka tahapan yang selanjutnya adalah berkembang biak.