Berikut ini masalah yang sering dialami pembudidaya nila
Masalah Budidaya Ikan Nila |
---|
Perlu kita tahu, sebenarnya budidaya ikan nila dengan sistem pakan pelet jarang mengundang hama dan penyakit. Apalagi jika kolamnya bersih. Hanya saja saat penyakit datang, energi dan sumber daya kita bisa terkuras habis untuk mengatasi penyakit penyakit ini.
Sampai saat ini, belum saya temukan info ada obat kimia jitu yang 1 obat sejuta solusi untuk penyakit nila. Jadi saya sangat menyarankan kita melakukan pencegahan. Di bagian akhir nanti, saya akan menceritakan kepada kita cara mencegah penyakit muncul di kolam ikan nila kita.
Masalah Umum Pada Budidaya Ikan Nila.
1. Ikan Nila Berjamur
Jamur berwarna putih biasanya menyerang sirip, mulut, kulit dan insang. Mengerikan. Nama jamur yang menyerang adalah saprolegnia
Cara Mengatasi Ikan Nila Berjamur Segera pisahkan dan evakuasi ikan tadi.
Penanganannya adalah menggunakan garam, menurut penelitian di sumatera utara, kadar salinitas garam yang bagus untuk mengatasi jamur saprolegnia adalah 15 ppt (part per thousand, ya sekitar 15 gram garam per 1 kg air).
Jika kita tidak bisa mengukur, maka rendamlah ikan yang terinfeksi ke air garam.
Untuk ikan yang di kolam tetap diberi air garam selama 24 jam, kurang lebih 400gram per m2. setelah itu ganti air kolam. selain garam bisa juga menggunakan malachite oxalate 1 mg per liter atau formalin 200 ppm, selama 2 jam. setelah itu gantilah air.
Jika dirasa perlu, ambil semua ikan lalu bersihkan kolam.
2. Bibit ikan nila mati
ini penyebabnya beragam. yuk kita lihat satu persatu
- Salah pakan, kelebihan atau kurang lembut.
Solusi : beri pakan ikan nila dengan cara dibibis terlebih dulu
- Kurang Oksigen
- Bibit melakukan perjalanan jauh
- Di makan Ucrit
- Kolam kurang steril untuk bibit
3. Ikan nila stres
Perubahan suhu mendadak biasanya menyebabkan benih ikan nila stres.
ikan nila stres
Penyakit satu ini juga bisa disebabkan karena air mengandung senyawa beracun. Jika demikian yag terjadi, cepatlah ganti air. Saya merekomendasikan kita mengganti air kolam dengan air hujan yang alami dan bersih, bukan air PDAM.
4. Ikan Nila Tidak Mau Makan
Jika sebelumnya baik baik saja, Ini bisa jadi gejala awal ikan nila stres. Segera cek bau kolam kita, jika dirasa tidak beres silahkan ganti airnya
Bila ini terjadi di awal pembenihan , selama 2-3- hari saja, ini wajar. Ini artinya ikan belum mampu menyesuaikan dengan kondisi kolam baru.
5. Ikan nila dewasa mati mendadak
Ini bukan masalah sepele, di tahun 2017, 1 ton ikan nila di waduk sawugaling mati mendadak. Setelah dicek penyebabnya karena musim hujan dan gulma. Ada juga yang menyatakan karena kadar amoniak terlalu tinggi.
Solusi ikan nila mati mendadak:
- Saat musim hujan jumlah oksigen di air berkurang, jangan menebar benih terlalu padat.
- Bersihkan gulma, eceng gondok, dan sejenisnya
- Jangan terlalu banyak pakan, sisa pakan bisa meningkatkan amoniak
- Hama Ikan Nila
- Selain masalah di atas, masih ada 6 Hama dan 7 Penyakit yang bisa menyerang ikan nila.
6. Notonecta (bebeasan)
Serangga ini menyengat benih ikan nila. Disebut bebeasan karena bentuknya seperti beras. Sengatannya bisa sangat mematikan terhadap benih nila
Solusi :
- Pastikan air kolam bersih. Jika air kolam ada kemungkinan kemasukan air dari luar, buat saringan agar telur dan induk notonecta tidak bisa masuk kolam.
- Tuang minyak tanah ke kolam, 5 liter tiap 1000m2 kolam. Tenang saja, minyak tanah akan berada di bagian atas kolam, tidak mungkin turun karena masa jenis minyak lebih rendah daripada air.
- Sumbat aliran air masuk dan keluar. Logikanya, serangga akan ada di permukaan atas air, saat dia menghirup minyak tanah pernapasannya terganggu. Sementara itu ikan akan aman aman saja karena berada di bawah air.
- Setelah aman, ganti air kolam untuk membuang minyak tanah dari kolam dan bersihkan notonecta yang tersisa.
7. Ucrit (Larva Cybister)
Ucrit adalah bentuk larva dari kumbang air. Hwan satu ini bentuknya memanjang seperti ulat.
Pemangsa satu ini menyerang benih ikan dengan ekornya.
Setelah benih ikan tersengat, si ucrit akan mengenggam erat sang benih lalu memakannya sedikit demi sedikit.
Solusi larva menyerang nila:
- Pembersihan menggunakan seser.
Cara ini cukup efektif, karena jika langsung menggunakan tangan, kita bisa tersengat dan siucrit bisa lari. Seserlah ucrit lalu kumpulkan dan musnahkan - Menggunakan minyak tanah.
Sama seperti bebeasan, kita bisa menggunakan minyak tanah untuk hama satu ini. Beri minyak tanah, tunggu sebentar, si ucrit akan mati karena alat pernapasannya terkena minyak tanah. Setelah selesai, ganti air kolam.
8. Katak
Hewan satu ini biasa memakan telur nila. Jika kita tidak melakukan pembenihan, katak bukanlah masalah besar. Telur katak mengambang, dan bentuk kecebongnya berbeda dengan ikan.
Solusi:
- Bersihkan telur telur yang mengambang dan tangkap kodok secara manual
9. Ular
Hewan satu ini menyerang telur ikan nila
solusi :
- lakukan pemagaran di kolam dan lakukan penangkapan jika ditemukan ular
10. Linsang dan kucing
Linsang itu mirip kucing. Kedua duanya bisa memakan ikan kita. Lakukan pemagaran dan kalau perlu jaring jika ada banyak linsang atau kucing di daerah kita
11. Burung
Burung bisa datang dan memakan ikan kita. Ini menjengkelkan, jika pernah terjadi seperti itu kita bisa melakukan dua hal :
- Membuat orang orangan
- Memasang jaring penghalang
Penyakit yang menyerang ikan nila
Selanjutnya kita akan membahas penyakit yang umum menyerang ikan budidaya satu ini.
12. Trichodina SP, penyakit gatal yang menyerang tubuh, sirip, dan insang
Ciri -ciri : Terdapat luka pada oragn tubuh yang diserang. Ikan sering menggosok gosokkan tubuhnya ke enda kasar.
penyebab: Sanitasi buruk, lingkungan kotor, dan atau terlalu padat
Solusi:
- Untuk ikan yang sudah terendam silahkan masukkan ke larutan garam (NaCl) sebanyak 5-10gr/liter atau formalin 25mg/liter.
13. Saprolegniasis
Jamur yang menyerang kulit ikan, sudah kita bahas di awal artikel.
14. Epistlys SPP
Sama seperti Trichodina, ikan ini menyerang bagian luar. Ciri ikan yang terkena ini adalah bagian tubuh yang diserang berwarna cokelat kemerahan,ikan stress, dan lambat.
Parasit ini bisa menyebar dengan ceat melalui kontak langsung, jadi segera ambil tindakan bila ditemukan ikan yang terjangkit. Sebaiknya kita juga mengurangi padat tebar.
Solusi :
- Ikan yang terjangkit silahkan diberi formalin 200 mg per liter selama 40 menit atau Potasium Permanganat (KMnO4) sebanyak 20 mg/liter selama 15-20 menit.
15. Bercak Merah karena Aeromonas dan Pseudominas
Bakteri ini menyebabkan kulit ikan kusam pucat dan seperti melepuh. Ikan sangat lemas dan sering muncul ke permukaan. Bagian luar terlihat seperti luka yang membusuk.
Jika dibedah maka bagian dalam ikan terjadi pendarahan, seperti : di hati dan ginjal ikan.
Solusi bercak merah pada ikan nila
- Perendaman : rendam ikan yang terinfeksi dengan kaliu permanganat 10-20mg per liter air. Lakukan selama 1/2 s.d. 1 jam
- Penyuntikan : Suntik dengan tetramysin dengan dosin 0,5ml per 1kg bobot ikan. Perhitungannya, jika bobot ikan masih 300 gram berarti 0,3 kgx 0,5 ml = 0,15 ml
- Mencampur pakan dengan oxytetracylin 50mg/1 Kg pakan. Lakukan 7-10 hari
16. Bintik putih ikan nila
Bintik ini disebabkan oleh ichthyophthirius. Ciri serangan : Ikan megap -megap, gelisah, dan banyak berlendir serta menggosok gosokkan bagian yang terserang ke permukaan kasar.
Solusi bintik putih ikan nila :
- Pertahankan suhu sekitar 29 derajat celcius
- Rendam ikan yang terinfeksi dengan garam dapur
17. Lernea
Lernea ini adalah crustacea, atau bahasa indonesianya sebangsa cacing.
ciri : Ikan gelisah, sering melompat ke atas air, dan menggosok gosokkan badannya. Biasanya terlihat mencolok apabila lernea menyerang hidung, sirip, dan pipi. Bagian yang terserang biasanya dihinggapi lumut.
Solusi, pilih satu :
- Merendam dengan garam dapur dengan dosis 3-5% selama 2 jam
- Merendam dengan kalium permanganat 2 mg per 1 liter air.
- Merendam dengan formalin 1-2 ml per 25 liter air
- di kolam yang sudah terinfeksi, kita bisa memberi garam dengan dosis 1/2% selama 30 hari.
Demikian postingan mengenai Masalah Umum Pada Budidaya Ikan Nila, Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.