Burung Perkutut dijemur

Apakah perkutut harus dijemur setiap hari? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan pecinta burung yang ingin memberikan perawatan terbaik untuk hewan kesayangan mereka.

Pada dasarnya, penjemuran merupakan bagian penting dari perawatan perkutut. Namun, apakah hal itu perlu dilakukan setiap hari? Simak pembahasannya di sini.

Apakah Perkutut Harus Dijemur Setiap Hari?

Penjemuran adalah proses penting untuk perkutut karena membantu menjaga kesehatan dan kesejahteraan mereka. Namun, perkutut tidak harus terlalu sering dijemur.

Mengutip buku Menghasilkan Perkutut Berkualitas, secara umum, melakukan penjemuran sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu sudah cukup untuk memberikan manfaat yang diperlukan bagi perkutut.

Guna memberikan manfaat maksimal, pilihlah lokasi yang aman dan terlindungi dari cuaca ekstrem untuk melakukan penjemuran.

Tempat yang terlindungi dari angin kencang dan hujan akan membuat perkutut merasa lebih nyaman saat menjemur.

Selain itu, pilih waktu penjemuran yang tepat, yaitu pada pagi atau sore hari ketika sinar matahari tidak terlalu menyengat.
  • Hindari menjemur perkutut di bawah sinar matahari langsung pada siang hari karena bisa membuat burung stress dan terkena panas berlebih.
  • Durasi penjemuran yang ideal sendiri umumnya berkisar antara 30-60 menit setiap kali, tergantung pada kondisi cuaca dan keadaan burung.
  • Jangan biarkan burung terlalu lama terpapar sinar matahari karena bisa menyebabkan dehidrasi atau kelelahan. Selama proses penjemuran, pastikan area sekitar telah aman dari serangan predator seperti kucing atau burung pemangsa lainnya.
  • Gunakan kandang atau kandang jaring yang dirancang khusus untuk menjaga perkutut tetap aman selama penjemuran.
  • Selalu sediakan air minum yang cukup untuk perkutut selama proses penjemuran. Pasalnya, sinar matahari yang intens dapat menyebabkan dehidrasi. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa burung memiliki akses mudah ke air segar.

Selama proses penjemuran, pantau kondisi perkutut secara berkala. Pastikan bahwa mereka tidak terlalu lelah atau terpapar panas berlebih. Jika burung terlihat tidak nyaman atau mengalami kelelahan, segera pindahkan mereka ke tempat yang teduh dan berikan istirahat yang cukup.

Jadi, apakah perkutut harus dijemur setiap hari? Jawabannya tidak harus. Melakukan penjemuran sebanyak 2 hingga 3 kali seminggu sudah cukup untuk memberikan manfaat yang diperlukan bagi perkutut.

Nutrisi dan Pemberian Pakan Perkutut

Panduan Nutrisi dan Pemberian Makanan untuk Burung Perkutut:

Panduan Nutrisi Burung Perkutut: Menyediakan Makanan yang Seimbang untuk Kesehatan Maksimal

Burung perkutut, yang juga dikenal sebagai burung merpati jantan, merupakan salah satu spesies burung yang disukai oleh para penggemar burung. Untuk memastikan burung perkutut Anda tetap sehat dan bahagia, sangat penting untuk memberikan makanan yang seimbang dan kaya akan nutrisi. Dalam artikel ini, kita akan membahas makanan yang ideal untuk burung perkutut dan bagaimana cara memberikannya dengan benar.

1. Biji-bijian: Biji-bijian adalah makanan pokok bagi burung perkutut. Anda bisa memberikan berbagai jenis biji-bijian seperti beras, jagung, millet, dan kacang-kacangan. Pastikan biji-bijian yang diberikan dalam kondisi segar dan bersih. Anda juga bisa memberikan campuran biji-bijian khusus untuk burung perkutut yang bisa ditemukan di toko-toko.

2. Sayuran dan Buah-buahan: Selain biji-bijian, burung perkutut juga memerlukan asupan sayuran dan buah-buahan. Anda bisa memberikan sayuran seperti wortel, bayam, dan brokoli. Untuk buah-buahan, Anda bisa memberikan apel, pisang, dan anggur. Pastikan sayuran dan buah-buahan yang diberikan sudah dicuci bersih dan dipotong ke ukuran yang sesuai.

3. Protein: Burung perkutut juga memerlukan asupan protein untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat. Anda bisa memberikan protein dalam bentuk ulat, jangkrik, atau serangga kecil lainnya. Pastikan serangga yang diberikan bebas dari pestisida dan dalam kondisi bersih.

4. Vitamin dan Mineral: Untuk memastikan burung perkutut mendapatkan nutrisi yang lengkap, Anda bisa memberikan suplemen vitamin dan mineral. Suplemen ini bisa membantu memenuhi kebutuhan nutrisi burung perkutut yang mungkin tidak terpenuhi melalui makanan sehari-hari. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dosis yang tertera pada kemasan suplemen.

Cara Memberikan Nutrisi yang Benar:


1. Menjaga Kebersihan: Pastikan tempat makan dan minum burung perkutut selalu dalam keadaan bersih. Ganti makanan dan air setiap hari untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur yang bisa membahayakan burung.

2. Porsi yang Tepat: Berikan makanan dalam porsi yang sesuai dengan ukuran burung perkutut Anda. Jangan memberikan terlalu banyak makanan yang bisa membuat burung menjadi gemuk atau terlalu sedikit yang bisa membuat burung kekurangan nutrisi.

3. Variasi Makanan: Berikan variasi makanan kepada burung perkutut Anda. Hal ini akan membantu menjaga minat dan kesediaan burung untuk makan. Selain itu, variasi makanan juga akan memastikan burung mendapatkan nutrisi yang beragam.

4. Air Bersih: Pastikan burung perkutut memiliki akses yang cukup ke air bersih. Ganti air setiap hari dan pastikan tempat minum tetap bersih.

5. Perhatikan Reaksi Burung: Amati reaksi burung terhadap makanan yang diberikan. Jika burung menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan atau alergi terhadap makanan tertentu, hentikan pemberian makanan tersebut dan konsultasikan dengan dokter hewan.

Dengan memberikan makanan yang seimbang dan pemberian nutrisi yang tepat, Anda bisa memastikan burung perkutut Anda tetap sehat dan bahagia. Selalu perhatikan kebutuhan nutrisi burung perkutut Anda dan konsultasikan dengan dokter hewan jika Anda memiliki kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut tentang makanan dan nutrisi burung perkutut.

Itulah panduan tentang makanan burung perkutut dan cara pemberian nutrisinya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Burung Flamboyan

Tentang Burung Flamboyan


Burung Flamboyan: Keindahan yang Menawan di Dunia Burung

Burung flamboyan, juga dikenal sebagai burung merak langit, adalah salah satu spesies burung yang paling menakjubkan dan menarik perhatian di dunia burung. Dengan bulu-bulu yang cerah dan ekor yang mempesona, burung flamboyan menjadi daya tarik utama bagi para pengamat burung dan pecinta alam. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi kehidupan dan keunikan burung flamboyan.

Burung flamboyan ditemukan di wilayah tropis Asia Tenggara, terutama di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Mereka biasanya hidup di hutan-hutan dataran rendah dan hutan pegunungan, di mana mereka mencari makanan dan mencari pasangan. Burung flamboyan memiliki ukuran tubuh yang cukup besar, dengan panjang mencapai 70 cm dan berat sekitar 2-3 kg. Bulu-bulunya yang indah terdiri dari campuran warna-warni seperti biru, hijau, merah, dan kuning, yang menjadikannya salah satu burung paling mencolok di dunia.

Salah satu ciri khas yang paling menonjol dari burung flamboyan adalah ekornya yang panjang dan berwarna-warni. Ekornya terdiri dari bulu-bulu panjang yang membentuk corak yang menyerupai bunga flamboyan, yang memberikan burung ini nama populer. Selain itu, burung flamboyan juga memiliki kumis yang panjang dan paruh yang kuat, yang digunakan untuk mencari makanan dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

Burung flamboyan adalah burung pemangsa, yang berarti mereka memakan berbagai jenis makanan, termasuk serangga, reptil kecil, dan mamalia kecil. Mereka juga dikenal sebagai burung yang lincah dan gesit dalam mencari makanan. Selain itu, burung flamboyan juga memiliki suara yang indah dan kompleks, yang sering digunakan untuk berkomunikasi dengan sesama burung.

Kehidupan burung flamboyan juga melibatkan proses perkembangbiakan yang menarik. Pada musim kawin, burung jantan akan menampilkan tarian yang indah dan memamerkan ekornya yang mempesona untuk menarik perhatian betina. Setelah kawin, betina akan membuat sarang di dalam hutan dan bertelur. Telur-telur tersebut akan dierami oleh betina selama beberapa minggu sebelum menetas menjadi anak burung yang lucu dan menggemaskan.

Sayangnya, populasi burung flamboyan terancam oleh hilangnya habitat alaminya dan perburuan ilegal. Upaya konservasi telah dilakukan untuk melindungi burung flamboyan dan habitatnya. Banyak taman nasional dan kawasan konservasi telah didirikan untuk melindungi burung flamboyan dan spesies lainnya yang tinggal di dalamnya.

Dalam kesimpulan, burung flamboyan adalah salah satu spesies burung yang paling menakjubkan dan menarik perhatian di dunia burung. Dengan bulu-bulu yang cerah dan ekor yang mempesona, burung flamboyan menjadi daya tarik utama bagi para pengamat burung dan pecinta alam. Namun, upaya konservasi yang lebih besar diperlukan untuk melindungi burung flamboyan dan memastikan kelangsungan hidupnya di alam liar.

Demikianlah artikel singkat tentang burung flamboyan. Semoga informasi ini memberikan wawasan baru dan meningkatkan apresiasi kita terhadap keindahan alam dan keanekaragaman hayati yang ada di sekitar kita.

Telur Burung Hantu

Keunikan dan Proses Perkembangannya

Burung hantu, dikenal sebagai simbol kebijaksanaan dalam berbagai budaya, adalah spesies burung yang menarik dan unik. Salah satu aspek yang paling menarik dari burung hantu adalah proses reproduksi mereka, khususnya telur mereka. Telur burung hantu memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari telur burung lainnya.

Telur burung hantu biasanya berbentuk bulat atau hampir bulat, dengan permukaan yang halus dan berwarna putih. Warna putih ini berfungsi sebagai kamuflase di antara serpihan kayu putih dan bulu di sarang burung hantu. Ukuran telur bervariasi tergantung pada spesies burung hantu, tetapi umumnya berkisar antara 3-5 cm.

Burung hantu betina biasanya mulai bertelur pada usia satu tahun. Mereka biasanya bertelur sekali atau dua kali per tahun, tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Jumlah telur yang dihasilkan dalam satu musim berkisar antara satu hingga enam telur, tergantung pada spesies.

Proses inkubasi telur burung hantu biasanya dilakukan oleh burung betina, sementara burung jantan bertugas mencari makanan. Durasi inkubasi bervariasi antara spesies, tetapi umumnya berkisar antara 28 hingga 37 hari. Selama proses ini, burung betina akan tetap berada di sarang, menjaga suhu telur tetap konstan dengan tubuhnya.

Setelah telur menetas, anak burung hantu (dikenal sebagai owlet) akan tetap di sarang selama beberapa minggu sebelum mereka mulai belajar terbang. Selama periode ini, kedua orang tua akan merawat owlet, memberi mereka makanan dan melindungi mereka dari predator.

Telur burung hantu juga memiliki beberapa keunikan lainnya. Misalnya, burung hantu tidak menunggu semua telurnya bertelur sebelum mulai mengerami. Ini berarti bahwa owlet mungkin menetas pada waktu yang berbeda dan memiliki ukuran yang berbeda, tergantung pada kapan telur mereka dikerami.

Selain itu, beberapa spesies burung hantu, seperti burung hantu kutub, memiliki kemampuan untuk menunda perkembangan embrio di dalam telur jika kondisi lingkungan tidak menguntungkan. Ini memungkinkan mereka untuk menyesuaikan waktu penetasan dengan ketersediaan makanan.

Secara keseluruhan, telur burung hantu adalah contoh menarik dari adaptasi dan spesialisasi dalam dunia burung. Mereka menunjukkan betapa setiap spesies telah beradaptasi dengan lingkungannya sendiri, baik dalam hal warna dan bentuk telur, jumlah telur yang dihasilkan, atau cara mereka mengerami dan merawat telur dan anak-anak mereka. Telur burung hantu, seperti burung hantu itu sendiri, adalah simbol keajaiban dan kekaguman terhadap keragaman dan kekayaan alam.

Burung Kicau Aduan

Tentang Burung kicau aduan

Burung kicau aduan adalah jenis burung yang diternak dan dilatih khusus untuk diadu dalam kontes atau lomba kicauan. Tujuannya adalah untuk menentukan burung mana yang memiliki suara kicauan terbaik, paling merdu, dan paling bervariasi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas kicauan burung, termasuk jenis burung, pola makan, perawatan, dan latihan.

Berikut beberapa jenis burung kicau aduan yang populer:

1. **Murai Batu**: Dikenal dengan suaranya yang keras dan variasi lagunya yang banyak. Murai batu juga terkenal dengan penampilannya yang atraktif saat berkicau.

2. **Kacer**: Burung ini memiliki suara yang keras dan variasi lagu yang cukup banyak. Kacer juga dikenal dengan postur tubuhnya yang tegap dan penampilannya yang gagah.

3. **Cucak Ijo**: Dikenal dengan suaranya yang merdu dan variasi lagunya yang cukup banyak. Cucak Ijo juga populer karena penampilannya yang hijau cerah.

4. **Kenari**: Meski ukurannya kecil, kenari memiliki suara kicauan yang merdu dan variasi lagu yang banyak.

5. **Lovebird**: Terkenal dengan suaranya yang unik dan kicauannya yang panjang jika sudah jinak dan dirawat dengan baik.

Perlu diingat bahwa kesejahteraan burung adalah hal yang paling penting. Jadi, pastikan untuk selalu merawat burung dengan baik dan memberikan mereka lingkungan yang sehat dan bahagia. 🐦😊

Apa yang diperhitungkan saat burung kicau aduan


Saat burung kicau diadu dalam kontes atau lomba, ada beberapa aspek penting yang diperhitungkan oleh para juri. Berikut beberapa di antaranya:
  1. Volume Suara: Burung dengan suara kicauan yang keras dan jelas biasanya mendapatkan nilai lebih tinggi.
  2. Variasi Lagu: Semakin banyak variasi lagu yang bisa dikeluarkan burung, semakin baik. Ini menunjukkan bahwa burung tersebut memiliki repertoar yang luas.
  3. Durasi Kicauan: Durasi kicauan yang panjang juga menjadi penilaian penting. Burung yang bisa berkicau dengan durasi panjang menunjukkan stamina dan kesehatan yang baik.
  4. Penampilan: Penampilan fisik burung juga diperhitungkan, termasuk warna bulu, postur, dan cara burung tersebut berinteraksi dengan lingkungannya.
  5. Kerapian Kicauan: Kicauan burung yang rapi dan tidak berantakan juga menjadi penilaian penting.
  6. Tempramen Burung: Burung yang tenang dan tidak mudah stres biasanya lebih disukai karena mereka lebih mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam kontes.

Ingatlah bahwa setiap kontes memiliki kriteria penilaian yang mungkin sedikit berbeda, jadi selalu periksa aturan dan pedoman penilaian sebelum memasukkan burung Anda ke dalam kontes. 😊

Alternatif Menjemur Burung Saat Musim Hujan

Menjemur Burung Saat Musim Hujan

Bagi para kicau mania, cuaca cerah adalah hal yang sangat di tunggu-tunggu. Bagaimana tidak, dengan adanya cuaca cerah kicau mania bisa menjemur burung di pagi hari yang dapat memberikan manfaat untuk burung andalanya.

Selain itu, adanya cuaca cerah juga membuat para kicau mania merasa bahagia karena bisa pergi ke arena lomba burung untuk siap bertempur dilapangan.

Begitupun sebaliknya, jika musim hujan tiba, kicau mania menjadi kerepotan dan lebih ekstra untuk merawat burung agar tetap selalu fit dan prima. Salah satu alasan terbesarnya tentu karena tidak bisa menjemur burung saat musin hujan.

Tapi, kita jangan khawatir. Di sini kami akan memberikan alternatif untuk menjemur burung saat musim hujan.

Menjemur Burung Kicau

Bagi pemilik dan penangkar jenis burung kicau, perubahan musim dari kemarau ke penghujan ini perlu diwaspadai dengan seksama, agar kesehatan burung tidak terlalu terganggu.

Peralihan dari musim kemarau ke musim hujan antara lain bisa menyebabkan burung drop, suaranya menjadi serak, bahkan sampai tidak terdengar lagi kicauannya.

Salah satu penyebabnya adalah karena kurangnya energi burung yang didapatkan dari panas matahari. Karena itu, kita perlu menyiasati musim penghujan, sehingga burung-burung tidak mengalami kondisi yang drop.

Selalu membersihkan sangkar dari kotoran burung, cuaca yang lembab akan menjadikan kotoran burung menjadi sarang penyakit, oleh karena itu sangkar harus selalu dalam kondisi bersih agar burung anda terhindar dari penyakit yang tidak diinginkan.

Tersedianya cahaya matahari di pagi hari menjadi hal yang sangat-sangat penting dalam perawatan burung, karena dengan adanya sinar matahari burung bisa menghangatkan tubuhnya sebagai proses pertumbuhan hidup.

Suhu yang lembab dan dingin akan mudah sekali burung dalam kondisi drop, oleh karena itu usahkan untuk selalu menjemur burung saat ada cahaya matahari di halaman luar rumah. Di bawah ini merupakan beberapa manfaat menjemur burung di pagi hari

Manfaat Menjemur Burung

Sinar matahari pagi mengandung infra merah yang bermanfaat untuk membentuk hormon testosteron yang dibutuhkan burung jantan, serta hormon estrogen dan progesteron bagi burung berkelamin betina. Hormon-hormon tersebut digunakan untuk mengatur birahi, organ reproduksi, dan menjadikan burung rajin berkicau.

Cahaya matahari pagi mengandung ultraviolet yang bertugas untuk mengekstrak pro-vitamin D menjadi vitamin D3. Nah, vitamin D3 sendiri berfungsi untuk pembentukan struktur tulang, daya tahan tubuh, dan organ penting lainnya. Dengan adanya sinar matahari, penyerapan sari makanan ke dalam tubuh bekerja lebih baik dan metabolisme dalam tubuh burung menjadi lebih optimal.

Menariknya lagi, sinar matahari mampu membunuh kurang lebih 85 persen virus yang sering menginfeksi burung. Selain virus, cahaya matahari juga dapat membunuh bibit-bibit jamur yang biasanya bersarang di lantai sangkar, jeruji, atau bagian sangkar lainnya. Sinar matahari juga bisa mengusir kutu-kutu yang menempel di bulu burung dan permukaan kulit burung.

Burung yang sering dijemur akan lebih rajin berkicau. Hal ini karena kehangatan matahari pagi mampu membuat psikologi burung lebih baik dan menenangkan. Sehingga, seakan-akan burung tersebut akan selalu bahagia jika saat pagi dijemur di bawah terik sinar matahari. Sayangnya, manfaat tadi tidak akan dirasakan jika musim hujan melanda. Burung-burung tidak dapat menikmati hangatnya sinar matahari pagi karena biasanya pagi-pagi hujan sudah turun rintik-rintik.

Apakah ada alternatif menjemur burung di musim penghujan?
Tentu saja, sinar matahari mengeluarkan panas yang bisa menghangatkan tubuh burung.

Artinya, burung hanya membutuhkan sumber kehangatan lain atau sumber cahaya lain yang dapat mengeluarkan energi panas atau hangat.

Menjemur Burung Saat Musim Hujan

Di bawah ini ada beberapa alternatif lain dari sinar matahari yang dapat kita praktikkan untuk menghangatkan tubuh burung yang hampir sama dengan menjemur burung di pagi hari

Lampu Ultraviolet

Lampu ultraviolet (UV) atau lampu full spektrum mempunyai komposisi yang hampir sama dengan sinar matahari. Maksudnya tingkat kehangatan yang diberikan sinar matahari bisa digantikan dengan lampu ultraviolet.

Meskipun hanya sekadar hangat dan tidak mendapat vitamin D, setidaknya burung masih merasa hangat di musim hujan yang dingin.

Penggunaan lampu ultraviolet tidak disarankan dalam jangka waktu yang lama. Sebab, efeknya bisa membuat bulu burung terbakar karena kepanasan.

Oleh karena itu, jemur burung di bawah lampu ultraviolet selama kurang dari 5 jam. Ini sudah cukup membuat kondisi tubuh burung selalu sehat dan tidak menjadikannya agresif.

Tungku Pembakaran

Biasanya di sekitar tungku pembakaran udaranya cukup panas atau hangat. Nah, kita bisa mendekatkan burung ke tungku tersebut, tapi jangan terlalu lama dan jangan terlalu dekat.

Jika tungku tersebut mengeluarkan asap, sebaiknya tidak perlu dilakukan cara ini karena malah membahayakan pernapasan burung.

Apabila di rumah tak ada tungku pembakaran, kita bisa menggunakan kompor gas atau kompor minyak. Yang penting burung didekatkan dengan sumber panas. kita bisa mengira-ngira aman tidaknya proses penghangatan tersebut.

Pakan Tambahan

Pakan tambahan atau Extra Fooding (EF) memberikan efek panas di dalam tubuh. Selama porsi pemberian EF tepat, maka hasil yang didapat akan sama dengan sinar matahari.

Selain itu, kita juga harus menambah porsi EF ke burung selama musim penghujan karena kehangatan dari luar sangat minim. Kalau tidak dapat kehangatan dari luar, maka kita sebaiknya menambahkan pakan EF burung biar kondisi tubuhnya selalu terjaga.

Jemur Jika Hujan Reda

Hujan tidak akan mengguyur sepanjang waktu setiap hari. Pasti ada kalanya dalam beberapa hari tidak turun hujan, tapi hanya mendung saja. Nah, waktu tidak turun hujan seperti ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

kita harus segera menjemur burung begitu matahari bersinar walau tidak terlalu lama. Setidaknya burung masih merasakan vitamin D langsung dari matahari. Jika tak bisa menjemur burung di pagi hari, kita bisa menjemur burung di sore hari.

Multivitamin

Saat ini multivitamin burung sudah banyak dijual di pasaran. Anda bisa membelinya secara online atau offline di kios-kios burung. Pemberian multivitamin sendiri dimaksudkan mampu mengantikan vitamin yang hilang selama burung tidak mendapatkan sinar matahari.

Multivitamin harus sesuai dengan jenis burung. kita tak perlu khawatir, karena pihak produsen sudah menjualnya sesuai jenis-jenis burung. Sehingga kemungkinan besar porsinya sudah tepat dengan asupan yang dibutuhkan burung.

Mandi Air Hangat

Air hangat juga bisa digunakan untuk terapi burung di musim hujan, terutama burung Perkutut. Namun, cara ini harus lebih berhati-hati karena bila airnya terlalu panas bisa membahayakan nyawa burung.

Oleh karena itu, kita sebaiknya memandikan burung dengan cara dipegang dan dielus-elus. Dengan begitu, kita tahu kadar panas di air hangat saat memandikan burung, yang penting, air hangat tersebut jangan langsung disiramkan ke burung, tapi burung dicelup ke air hangat sebentar kemudian diusap-usap bulunya.

Cara lainnya, kita bisa mengucurkan air hangat dari jemari kita sedikit demi sedikit lalu mengusapnya secara perlahan. Penggunaan air hangat ini selain menyehatkan juga bisa merapikan bulu-bulu burung yang rusak dan membuatnya merasa tenang. Bahkan, burung Perkutut bisa jinak jika diterapi dengan air hangat.

Demikian beberapa alternatif menjemur burung saat musim hujan yang bisa kita lakukan. Intinya, kita tidak perlu khawatir burung akan sakit jika tidak dijemur karena masih banyak alternatif lain membuat burung tetap hangat dan sehat di musim hujan. Semoga bermanfaat!

Perkutut

Burung perkutut, juga dikenal sebagai burung merpati, adalah spesies burung yang sangat populer di Indonesia. Mereka dikenal karena suara kicauannya yang merdu dan unik, yang sering kali digunakan dalam berbagai kontes kicau burung.

Perkutut adalah burung yang berukuran sedang, dengan panjang tubuh sekitar 20-25 cm. Mereka memiliki bulu yang berwarna abu-abu, dengan corak putih atau hitam di bagian sayap dan ekor. Beberapa spesies perkutut juga memiliki bulu berwarna merah atau kuning.

Burung ini memiliki suara kicauan yang sangat khas. Suara kicauannya yang merdu dan melodi yang indah membuat burung ini sangat disukai oleh para pecinta burung. Suara kicauan burung perkutut sering kali digunakan sebagai terapi relaksasi, karena dianggap dapat menenangkan pikiran dan jiwa.

Perkutut adalah burung yang sangat mudah dipelihara. Mereka tidak membutuhkan perawatan khusus, cukup diberi makan biji-bijian dan air minum setiap hari. Mereka juga sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan baru, sehingga cocok untuk dipelihara di rumah.

Selain itu, perkutut juga dikenal sebagai burung yang sangat setia pada pasangannya. Mereka akan selalu bersama pasangannya sepanjang hidupnya, dan akan merawat anak-anaknya dengan sangat baik. Hal ini membuat burung ini menjadi simbol cinta dan kesetiaan.

Namun, meskipun burung ini sangat populer, populasi burung perkutut di alam liar semakin menurun. Hal ini disebabkan oleh perburuan liar dan penghancuran habitat. Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk melindungi burung ini dan habitatnya.

Secara keseluruhan, burung perkutut adalah burung yang sangat menarik dan memiliki banyak keunikan. Dengan suara kicauannya yang merdu, sifatnya yang setia, dan kemudahannya dalam perawatan, tidak heran jika burung ini menjadi salah satu burung favorit di Indonesia.

Membuat Kandang Ternak Murai

Membuat Kandang Ternak Murai, Ini Hal Wajib Yang kita Perhatikan

Dalam dunia peternakan, kandang adalah hal wajib yang perlu disiapkan, begitupun dengan ternak murai. Namun, masalahnya tidak semua peternak tau cara membuat kandang yang benar, terkadang mereka juga menyepelekan hal – hal kecil yang sebenarnya sangat penting saat membuat kandang ternak murai.

Sebenarnya cara pembuatan kandang untuk burung murai ini tidaklah terlalu ribet, kita bisa membuatnya dengan konsep yang minimalis serta sederhana. Namun, tetap saja, ada bagian – bagian yang harus diperhatikan supaya dalam beternak nanti hasil kita bisa lebih memuaskan. Nah, apa saja hal – hal yang harus diperhatikan tersebut? Berikut ini adalah pembahasannya.

Tempat Yang Nyaman dan Aman

Kenyamanan dan keamanan kandang adalah aspek pertama yang harus dipenuhi dalam membuat kandang murai batu. Sebisa mungkin cari tempat yang sunyi atau terhindar dari keramaian seperti jalan raya, pasar dan pabrik karena keramaian bisa membuatnya menjadi stress.

Pastikan juga lahan kandang berada di tempat yang ventilasi udaranya cukup dan terdapat celah untuk cahaya matahari bisa masuk. Jika suhu di sekitar kandang dingin, maka jangan lupa untuk memberikan bohlam lampu sebesar 10 watt pada kandang. Hal tersebut bisa menghangatkan suhu kandang murai kita.

Perlu untuk anda ketahui juga bahwa kandang yang hangat akan membantu proses reproduksi pada murai berjalan lebih lancar dan terjaga kualitasnya. Hal tersebut tentu kan sangat berpengaruh pada masa depan bisnis ternak murai yang sedang anda jalani. Maka dari itu, jangan sampai melupakan tips membuat kandang ternak murai yang pertama ini.

Tempat Yang Aman
Selain itu, mengingat modal yang digunakan untuk beternak murai juga tidaklah sedikit, maka kita juga harus mempertimbangkan soal aspek keamanan untuk menghindari pencurian hewan ternak dan pemangsa hewan buas lainnya. Untuk menghindari hal tersebut, maka disarankan untuk tidak membuat kandang murai yang letaknya terlalu jauh dari rumah kita dan pastikan tidak ada celah untuk pencuri dan binatang buas masuk mendekati murai kita.

Jika kita masih pemula dan mempunyai modal yang masih sangat terbatas, maka membuat kandang di dalam rumah adalah solusinya.

Ukuran Kandang Murai
Untuk membuat kandang murai, apalagi jika akan digunakan untuk beternak, tentu tidak boleh asal – asalan. kita tidak bisa membuat kandang yang terlalu luas maupun terlalu sempit. Idealnya, jika kita ingin membuat kandang untuk beternak murai, maka kandang bersusun adalah jawabannya, karena kandang jenis ini mampu menyesuaikan dengan besar lahan yang kita miliki.

Ada 2 ukuran ideal yang bisa kita pilih yaitu
  1. 90cm (P) x 90cm (L) x 1 meter(T)
  2. 3m (P) x 3 m(L) x 4 m (T).
Kita bisa memilih salah satunya sesuai luas lahan yang kita miliki.

Bahan Baku
Untuk membuat kandang murai yang ideal, kita membutuhkan beberapa bahan baku yaitu kayu, bambu, tembok, genteng atau asbes dan kawat.

Gunakanlah bahan – bahan tersebut untuk membuat kandang murai, kandang tersebut harusnya menempel pada tembok. Jangan lupa juga untuk bagian atap kita memerlukan genteng atau asbes. Hindari penggunaan seng untuk kandang ternak murai, karena seng memiliki temperatur yang terlalu panas. Selain itu, seng juga kerap menimbulkan suara – suara yang membuat murai menjadi tidak nyaman

Kawat dan kayu bisa digunakan untuk dasar kandang dan dinding kandang yang menempel di batako. Pemula biasanya akan diributkan dalam urusan dinding tembok dan genteng. Nah, untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa menggunakan ruang kosong di dalam rumah kita.

Desain
Desain atau bentuk kandang juga perlu diperhatikan. kita tidak bisa asal dalam menentukan desain kandang karena juga akan berkaitan dengan segi fungsionalitasnya. Pada umumnya, kandang murai memiliki dua pintu yaitu untuk bagian atas dan bagian bawah. Untuk pintu bagian atas, didesain untuk mengganti pakan, sedangkan untuk pintu bagian bawah, didesain untuk mempermudah proses pembersihan kotoran.

Itulah beberapa hal yang perlu kita perhatikan jika ingin membuat kandang ternak murai.

Pemiliharaan ikan nila


Setelah semuanya siap, dari pembuatan kolam hingga ke penebaran benih, saatnya Anda melakukan perawatan dan pemeliharaan ikan nila hingga pada masa panen. Ada tiga hal penting yang perlu Anda ketahui dalam pemeliharaan ikan nila ini yaitu pengelolaan air, pemberian pakan, dan pengendalian hama penyakit.

Pengelolaan Air
Perhatikan air kolam, jika Anda ingin memiliki ikan nila yang berkualitas. Anda perlu memperhatikan kualitas air dari kandungan oksigen dan pH air. Anda juga bisa memperhatikan kadar NH3, CO2, dan H2s pada air kolam. Jika kadar oksigen dalam kolam mulai menurun, sebaiknya air Anda perderas saja sirkulasi air dengan memperbesar debit air. Jika air kolam ini mulai berbau busuk, kemungkinan air kolam mulai mengandung NH3 dan H2S dan segera lakukan penggantian air.

Untuk mengganti air, keluarkan air kotor sebesar 1/3 nya dari air kolam, kemudian ganti dengan air baru ke dalam kolam. Debit air kolam sebesar 100 m persegi yang normal itu sebesar 1 liter/detik.

Pemberian Pakan
Dalam budidaya ikan nila, pengelolaan pakan ikan nila sangatlah penting. Perlu diketahui bahwa biaya pakan ini merupakan biaya paling besar daripada biaya lainnya dalam budidaya ikan nila.

Anda bisa menggunakan pellet dengan kadar protein sebesar 20 sampai 30 persen pada ikan nila Anda. Umumnya, ikan nila ini membutuhkan pakan sebanyak 3% dari bobot tubuh setiap harinya. Anda bisa memberikan pakan pada ikan nila ini pada pagi dan sore hari. Selain itu, setiap dua minggu sekali ukur berat badan ikan nila dengan menggunakan sampel satu ekor ikan nila dan Anda bisa menyesuaikan jumlah pakan yang harus diberikan ke ikan nila Anda.

Begini perhitungannya:
Jika dalam satu kolam terdapat 1500 ekor nila dengan ukuran 10 – 20 gr/ekor, maka rata-rata ikan >> (10 + 20)/2 = 15 gram/ekor. Sehingga perhitungan pakannya 15 x 1500 x 3% = 675 gram atau 6,75 kg per harinya.

Pengendalian Hama dan Penyakit
Seperti sudah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya, bahwa ikan nila ini termasuk ke dalam ikan yang tahan banting. Secara normal, sebenarnya penyakit ikan nila tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun, apa salahnya Anda melakukan cek secara intesif dan missal dalam mewaspadai resiko penyakit pada ikan nila Anda.

Penyakit yang perlu diwaspadai pada ikan nila adalah penyakit yang menular karena infeksi seperti pada penularan melalui air contohnya.

Burung Perkutut

Tentang Burung Perkutut


Burung perkutut adalah jenis burung yang terkenal dengan suara kicauannya yang merdu. Berikut adalah beberapa informasi mengenai burung perkutut:
  • Nama ilmiah: Geopelia striata
  • Habitat: Burung perkutut biasanya ditemukan di daerah tropis seperti Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
  • Deskripsi: Burung perkutut memiliki tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 20 cm. Bulu-bulunya umumnya berwarna coklat dengan bintik-bintik hitam di bagian perut dan dada. Burung ini juga memiliki sayap yang pendek dan bulu ekor yang panjang.
  • Suara: Burung perkutut dikenal karena suara kicauannya yang merdu dan nyaring. Suara mereka sering dianggap sebagai simbol keindahan dan kedamaian.
  • Makanan: Burung perkutut adalah burung pemakan biji-bijian. Mereka juga dapat memakan serangga kecil dan buah-buahan.
  • Perawatan: Jika Anda ingin memelihara burung perkutut, pastikan Anda memberikan kandang yang cukup luas dan nyaman. Berikan makanan yang seimbang dan pastikan mereka mendapatkan cukup air. Perhatikan juga kebersihan kandang dan kesehatan burung secara keseluruhan.

Habitat: Burung perkutut

Burung perkutut biasanya hidup di habitat-habitat berikut:
  • Hutan atau daerah dengan padang rumput terbuka: Burung perkutut sering ditemukan di hutan atau daerah yang memiliki padang rumput terbuka seperti ladang atau semak belukar.
  • Wilayah semi gurun: Mereka juga dapat ditemui di wilayah semi gurun yang memiliki vegetasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Dataran rendah hingga ketinggian 900 m: Burung perkutut dapat hidup di dataran rendah hingga ketinggian 900 meter di atas permukaan laut.
  • Tepian hutan, ladang, dan sawah: Mereka cenderung menghuni tepian hutan, ladang, dan sawah.

Burung perkutut memiliki preferensi habitat yang agak spesifik dibandingkan dengan spesies merpati lainnya. Mereka cenderung menghindari daerah perkotaan dan lebih memilih habitat alami mereka.

Makanan: Burung perkutut


Burung perkutut adalah burung pemakan biji-bijian. Mereka memiliki pola makan yang khas, di antaranya:
  1. Biji-bijian: Biji-bijian merupakan makanan utama burung perkutut. Mereka dapat memakan berbagai jenis biji-bijian seperti biji bunga matahari, jagung, dan biji-bijian lainnya.
  2. Serangga kecil: Selain biji-bijian, burung perkutut juga memakan serangga kecil seperti ulat, belalang, dan serangga lainnya. Serangga ini menjadi tambahan dalam pola makan mereka.
  3. Buah-buahan: Meskipun bukan makanan utama, burung perkutut juga dapat memakan buah-buahan yang lunak seperti pisang atau pepaya. Buah-buahan ini memberikan variasi dalam pola makan mereka.

Penting untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada burung perkutut adalah segar dan bersih. Juga, pastikan mereka memiliki akses yang cukup ke air bersih untuk minum.

Perawatan: burung perkutut


Berikut adalah beberapa tips perawatan untuk burung perkutut:
  1. Kandang yang sesuai: Pastikan kandang burung perkutut Anda cukup luas untuk memberikan mereka ruang yang cukup untuk bergerak. Kandang yang ideal memiliki ukuran minimal 60 cm x 60 cm x 60 cm. Juga, pastikan kandang memiliki ventilasi yang baik dan mudah dibersihkan.
  2. Pemeliharaan kebersihan: Jaga kebersihan kandang secara rutin dengan membersihkan sisa makanan dan kotoran burung. Ganti alas kandang secara teratur untuk menjaga kebersihannya.
  3. Makanan yang seimbang: Berikan makanan yang seimbang dan berkualitas kepada burung perkutut Anda. Biji-bijian seperti biji bunga matahari, jagung, atau biji-bijian komersial khusus untuk burung perkutut dapat menjadi pilihan. Juga, berikan mereka serangga kecil sebagai tambahan dalam pola makan mereka.
  4. Air bersih: Pastikan selalu ada air bersih yang tersedia di dalam kandang. Ganti air setiap hari untuk menjaga kebersihannya.
  5. Kesehatan burung: Perhatikan tanda-tanda kesehatan burung perkutut Anda. Jika Anda melihat tanda-tanda sakit atau perilaku yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter hewan.
  6. Interaksi dan stimulasi: Berikan waktu untuk berinteraksi dengan burung perkutut Anda. Meskipun mereka bukan burung yang suka dipegang, mereka tetap membutuhkan stimulasi mental seperti mainan atau benda-benda di dalam kandang untuk menghindari kebosanan.
  7. Perhatikan suhu: Pastikan suhu di sekitar kandang burung perkutut tetap stabil dan nyaman. Hindari paparan langsung terhadap sinar matahari yang terlalu panas atau suhu yang terlalu dingin.

Selalu perhatikan kebutuhan dan kesejahteraan burung perkutut Anda.

Cara Ternak Ulat Jerman

Kini banyak orang yang mulai melakukan budidaya atau ternak ulat jerman ini, karena manfaat dan peminatnya cukup banyak. Bagi kita para calon peternak ulat jerman, ada beberapa hal penting yang harus kita ketahui sebelum mulai ternak ulat jerman.

Karena sebelum memulai sebuah usaha kita harus lebih dalam mengenal seperti apa contoh proses ternak ulat jerman, Sehingga ke depannya kita tidak perlu lagi bertanya-tanya tentang proses ternak ulat jerman secara detail.

Kotak Kumbang Jerman

Sebelum memutuskan untuk ternak ulat jerman dan membeli bibit ulat jerman, yang harus dipersiapkan adalah kotak ternak ulat jerman. Kebutuhan kotak ternak ulat jerman terdapat dua macam, yaitu kotak untuk wadah / tempat kumbang jerman dan kotak untuk wadah / tempat ulat jermannya.

Adapun ukuran kotak untuk tempat kumbang jermannya memiliki selisih minimal 2 cm baik panjang maupun lebarnya dari kotak tempat ulat jerman. Artinya jika kotak untuk ulat jerman berukuran 40 x 60 cm, maka ukuran kotak untuk kumbang jerman adalah 38 x 58 cm. Hal ini dimaksudkan agar kotak kumbang dapat masuk kedalam kotak ulat jerman.
Sedangkan tinggi kotak adalah minimal 12 cm. Kotak kumbang yang berukuran 38 x 58 cm dan tinggi 12 cm tersebut biasanya diisi dengan kumbang jerman sebanyak maksimal 500 ekor.

Dengan demikian kebutuhan kotak kumbang jerman disesuaikan dengan jumlah kumbang jerman yang akan diternak.

Kotak Ulat Jerman

Sedangkan kotak ulat jerman biasanya berukuran 40 x 60 cm dengan tinggi 12 cm yang terbuat dari papan/ sirap, triplek untuk alasnya serta lakban. Kebutuhan kotak ulat jerman ini setiap kotak adalah 4 buah untuk setiap panen per 15 hari.

Jika dibuat panenan per 15 hari, maka selama produksi 3 bulan ( 90 hari ) dibutuhkan 90/15 x 4 kotak = 24 buah kotak, setelah kotak ke 24 digunakan, panenan berikutnya sudah menggunakan kotak pertama karena kotak pertama sebanyak 4 kotak sudah harus dijual.

Jadi jika peternak akan beternak kumbang jerman sebanyak 5 ratus ekor, maka kebutuhan kotak ulatnya adalah 500/500 ekor x 24 kotak = 24 kotak.

Selanjutnya Kebutuhan kandang / rak untuk masing-masing kotak ternak ulat jerman bisa dibuat sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ruangan yang akan digunakan.

Pada rak kotak ini tinggi setiap ruangan minimal 16 cm, sehingga terdapat sirkulasi udara yang lebih baik. Bahan rak bisa dibuat dari bambu ataupun kayu.

Rak Kotak Ulat Jerman dan Kumbang
Rak kotak harus diamankan dari semut dengan cara setiap tiang penyangga rak ternak ulat jerman diberikan wadah dibawahnya yang berisikan oli dengan harapan semut tidak naik kedalam kotak ternak ulat jerman maupun kumbang.

Binatang lain seperti tikus harus diwaspadai, sebaiknya gunakan jebakan tikus setiap saat pada tempat-tempat tertentu sehingga sampai tidak ada lagi tikus di lokasi ternak ulat jerman dan kumbang.

Kotak Ulat Jerman dan Kumbang

Kotak ternak ulat jerman dan kumbang sebaiknya diberikan penutup berupa kassa plastik dengan harapan cecak tidak masuk, karena cecak juga akan memakan kumbang maupun ulat jerman, dan bahkan cenderung akibat ulah si cecak kumbang banyak yang mati karena dibunuh oleh cecak.

Disamping itu, perlu juga disetiap kotak ternak ulat jerman maupun kumbang diberikan pelepah / debok pisang gajih disetiap sisi ( kiri dan kanan di dalam kotak ) yang memanjang dengan ukuran 5 s/d. 7 cm panjang 50 cm dalam rangka menjaga kelembaban dan penyerapan panas didalam kotak.

Makanan Ulat Jerman

Dalam ternak ulat jerman, makanan yang diberikan kepada kumbang jerman maupun ulat jerman yang utama adalah Polard gandum dan bisa juga ditambahkan BR 5 ( pakan ayam ) dengan campuran antara polard gandum dengan BR 5 berbanding 2 : 1.

Sedangkan sebagai media minumnya diberikan antara lain irisan waluh kuning, wortel, pepaya mentah, ketela pohon, manisah, semangka, melon dan beberapa buah2an yang banyak mengandung air.

Pemberian pakan pada kumbang jerman minimal diatas kawat ram 1 cm, sehingga kawat rak tertutup dan tidak menimbulkan gesekan dengan kumbang jermannya. Pemberian pakan tambahannya disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak berlebihan.

Sedangkan minuman yang terbaik untuk kesehatan kumbang jerman adalah irisan waluh kuning, sedangkan lainnya sekali – kali saja. Untuk pakan ulat jerman yang telah dipisahkan dari kumbang jerman maksimal 3 cm dari alas kotak dan minuman yang diberikan.

Tergantung bahan yang ada dengan irisan tipis dan setiap kotak diisi irisan maksimal 8 irisan saja untuk kebutuhan 2 hari, atau kalau dianggap kurang bisa diberikan tambahan secukupnya.

Makanan dianggap telah habis ketika warna makanan sudah terlihat berwarna kehitam-hitaman, berarti itu adalah kotoran ulat jerman, maka perlu ditambahkan makanan di masing-masing kotak dengan 2 ons makanan saja, karena lebih baik menambahkan pada waktu berikutnya daripada kelebihan.

Jika dianggap kotoran sudah cukup banyak, maka sebaiknya segera dikurangi dengan cara mengayak kotoran terlebih dahulu dari ulatnya, dan mengembalikan kotoran kedalam kotak dengan maksimal kotoran 2 ons saja.

Kotoran ini harus tetap ada pada masing-masing kotak, karena ulat jerman akan merasakan bahwa tempat / kotak yang ditempati ulat adalah habibatnya.

Mengenai kotoran yang sudah tidak digunakan lagi sebaiknya dikumpulkan dalam zak atau media apapun karena pada dasarnya kotoran ulat jerman ini dapat dimanfaatkan untuk media pupuk organik, sehingga bisa dimanfaatkan untuk tanaman yang dimiliki.

Pemisahan Telur Ulat Jerman

Pemisahan telur kumbang jerman dari kumbang jerman dilakukan maksimal 15 hari produksi, untuk selanjutnya pemisahan telur yang sudah menjadi ulat jerman pada usia 1 bulan, dimana setiap kotak ukuran 40 x 60 cm dibagi menjadi dua kotak.

Pemisahan yang berikutnya ketika ulat jerman telah berusia 2 bulan setiap kotak ulat jerman dibagi menjadi dua kotak lagi.

Untuk setiap kali pemisahan sebaiknya menggunakan alat penyaring / ayakan dengan ukuran yang disesuaikan, dan sedapat mungkin ukuran ulatnya memiliki besar yang sama.

Pembesaran Ternak Ulat Jerman.

Jika memungkinkan sebaiknya lokasi bertelurnya Kumbang terpisah dengan lokasi pembesaran ulat Jermannya, hal ini sebagai antisipasi jika terdapat virus pada ulat jermannya tidak sampai mengganggu aktivitas kumbang jerman untuk bertelur.

Pada awal beternak sebaiknya lokasi, rak, kotak ternak ulat jerman, maupun kumbang harus steril dari berbagai kemungkinan virus, kuman dan semacamnya dengan cara menyemprot dengan bahan pembunuh kuman yang dianggap baik dan dilakukan sebulan sekali.

Sirkulasi Udara Ternak Ulat Jerman

Sirkulasi udara dalam ruangan tempat ternak ulat jerman cukup bebas, sehingga dapat memberikan temperatur yang jauh lebih normal.

Namun demikian perubahan cuaca yang ekstrem saat ini harus pula disikapi dengan kewaspadaan yang tinggi, misalnya dengan menempatkan alat temperatur untuk mengetahui suhu udara di lokasi dan perlu pula disiapkan alat penggerak udara (kipas angin).

Mengatasi Kacer Macet Bunyi

Kacer Macet Bunyi? Atasi Dengan Cara Ini

Burung kacer merupakan salah satu burung kicau yang memiliki suara yang merdu, Untuk itu bagi kita yang memiliki kacer macet bunyi maka tentunya kacer tersebut telah kehilangan kharisma dan ciri khasnya.

Sebelum mengetahui bagaimana cara mengatasinya adalah dengan mengetahui terlebih dahulu hal yang menyebabkan kacer tersebut menjadi tidak mau berbunyi. Untuk itu kali ini akan diulas mengenai bagaimana cara mengatasinya dan apa penyebabnya.

Hal Yang Menyebabkan Kacer Menjadi Macet Untuk Berbunyi

Ketika berbicara mengenai penyebab kacer malas bunyi, maka tentunya ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya hal tersebut.

Salah satunya adalah karena burung kacer kita dipaksa untuk ikut lomba. Hal ini dapat dikatakan menjadi salah satu penyebab kacer menjadi macet bunyi.

Pemilik burung tersebut terkadang cenderung memaksakan burung kacernya untuk ikut lomba. Padahal dalam hal segi kualitas suara dan fisik atau mental burung kacer sendiri masihlah belum siap.

Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab kacer macet bunyi. Seharusnya pemilik menunggu terlebih dahulu hingga benar-benar siap, baik secara mental atapun fisik agar nantinya tidak merasa stres dan dapat mengeluarkan bunyi yang merdu.

Selain itu, akibat burung kacer tidak bunyi yang menyebabkan burung kacer jadi tidak mengeluarkan suara adalah jatuhnya sangkar dari atas ke bawah. Hal tersebut juga mempengaruhi mau tidaknya burung kacer bersuara. Dikarenakan terkadang kacer menjadi kaget dan hal tersebut tentunya dapat membuatnya menjadi macet bunyi lantaran stres.

Hal Yang Bisa Dilakukan Untuk Mengatasi Burung Kacer Yang Macet Bunyi

Untuk mengatasi kacer macet bunyi, kita bisa mencoba beberapa cara yang nantinya akan membuat kacer menjadi kembali mengeluarkan suara seperti semula. Untuk cara pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan memberikan kenyamanan.

Hal ini seharusnya tidak hanya diberikan kepada burung yang mengalami macet bunyi saja, tetapi juga kepada setiap burung yang kita pelihara.

Akan tetapi, bagi burung yang macet bunyi memberikan kenyamanan nantinya akan berpengaruh terhadap pulihnya mental dan fisiknya. Selain itu, kita juga bisa melakukan pengembunan dimana dapat kita lakukan pada pagi hari.

Kita bisa mencobanya dengan menyimpan burung di tempat yang teduh. Dimana ketika matahari muncul, tempat tersebut tidak terkena sinar matahari secara langsung.

Untuk kacer kita yang macet bunyi, kita juga bisa mengatasinya dengan memberikan vitamin untuk kacer macet bunyi. Hal ini bertujuan untuk memberikan energi pada burung, dikarenakan burung kacer yang tidak mau mengeluarkan suara terkadang juga dikarenakan nafsu makannya yang berkurang. Untuk itu, dengan memberikannya multivitamin akan bertujuan untuk membuat burung kacer kembali sehat dan memiliki energi yang cukup dalam proses pemulihan.

Terakhir, kita juga dapat memberikan makanan ekstrafooding dimana pakan ini mempunyai kandungan protein yang cukup banyak. Sehingga nantinya hal tersebut akan mampu untuk memberikn energi pada burung kacer. kita bisa memberikan pakan jangkrik 4 hingga 5 ekor setiap harinya. Cara ini tentunya dapat membuat kacer macet bunyi kita menjadi pulih kembali. kita juga bisa memberikan pakan dari kroto setiap seminggu sekali dan berikan obat perangsang bunyi burung kacer, ini merupakan salah satu cara agar kacer mau bunyi.

Kita pun juga bisa mengatasi kacer kita yang tidak mengeluarkan suara dengan melakukan terapi, seperti terapi alam dan terapi suara. Hal ini dilakukan untuk memberikan kenyamanan pada kacer. Untuk itu, simpanlah kacer di bawah pohon yang rindang.

Jika kacer macet bunyi karena stres, sebaiknya menyimpan burung kacer kita di tempat yang memiliki gemericik suara air. kita bisa melakukannya hingga burung kacer terlihat dan memunculkan tanda-tanda telah pulih kembali.